"Aditya!"
Salsa memanggil namanya dengan cemas.
Melihat sudut mulutnya sudah mengeluarkan darah, tapi Aditya masih berjuang untuk bertahan.
"Jangan berkelahi, tolong jangan berkelahi!"
"Keturunan dari keluarga Hutomo yang bermartabat akan memohon belas kasihan juga!"
Kata lelaki besar itu mengejek.
"Jangan… jangan mohon padanya, kamu bisa membunuhku kalau punya kemampuan!"
"Sial, kenapa mulut anak ini begitu keras?" Pria bertubuh besar itu berkata dengan garang, lalu menendangnya dua kali lagi.
Aditya mendengus, tubuhnya tergelincir jauh di tanah, dan akhirnya membentur sudut dengan keras, tubuhnya bisa stabil.
Aditya meringkuk menjadi bola, tidak ada gerakan sama sekali.
Pria itu melangkah maju dan mengendus, ternyata Aditya masih hidup.
Orang lain melepaskan Salsa, dia segera berlari ke Aditya dan membantunya berdiri.
"Apa kau baik-baik saja, Aditya, lihat aku!"
Aditya tidak berbicara, dia sudah sekarat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com