Luna Aswangga menutup telepon, dan ketika dia turun, dia melihat Dean bermain dengan kucing di sofa di ruang tamu sendirian. Sebelum dia bisa berbicara, dia mendengar Dean bertanya: "Apakah kamu tidur nyenyak tadi malam?"
Luna Aswangga tiba-tiba tersedak, "Ya, tentu saja."
Mata berwarna bening Dean menyipit dan melihat ke bawah dari belakangnya. Pria itu memberi isyarat kepada Luna Aswangga, "Kemarilah."
Luna Aswangga berjalan dengan patuh.
Dean mengulurkan tangannya, mendudukkan Luna Aswanggala di pelukannya, dan mengangkat Kiki padanya, "Mengapa Kiki keluar dari kamarmu?"
Galang Mahardika mengepalkan tinjunya saat melihat mereka duduk dengan postur intim. Dia mencoba menahan emosinya!
Luna Aswangga terkejut, dan segera berbohong: "Ia berlari ke jendela dan mengeong, jadi aku mengambilnya."
Dean menatapnya dengan samar, "Beberapa kucing dan anjing akan mengganggumu di masa depan. Kamu abaikan saja. Atau panggil aku jika perlu, oke? "
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com