Matahari makin tinggi saat akhirnya Ralin dan Yuga kembali ke villa, berjalan pelan sambil bergandeng tangan. Beberapa puluh meter sebelum mencapai villa, sosok Ravi yang berlari keluar dari area villa membuat mereka terheran-heran. Ravi dengan gelisah menolehkan kepala ke sekitarnya, lalu melihat kedatangan mereka, seketika berubah lega dan mengumpat keras-keras.
“Kenapa lo?” tanya Yuga heran, mendekat padanya. Ravi terlihat gelisah sekaligus lega di saat bersamaan.
“Damn! Lo kalau kemana-mana bilang dulu, Ga! Kita semua panik nyariin kalian berdua!”
“Panik kenapa? Barang-barang gue semua masih di kamar.” Yuga bertukar pandang heran dengan Ralin, yang mengangkat bahunya.
“Ralin!”
Riga berlari mendekat, masih memakai piama, terlihat sama gelisahnya dengan Ravi, lalu menghambur memeluk Ralin. Jenny dan Pipin menyusul, mendatangi mereka, sama kusut dan gelisahnya.
“Gue nggak ngerti. Ada apa sebenarnya?” tanya Yuga makin penasaran.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com