webnovel

[Kim Taehyung] Masalah Baru

Kim Taehyung. Selama hidupnya, belum pernah merasa dipermalukan seperti ini. Kalah taruhan. Dari seorang gadis pula. Yang lebih mengesalkan, ternyata skill baseball gadis itu lebih mengesankan daripada yang pernah dilihat diantara siswa smp sebelumnya. Padahal tubuhnya kecil juga kurus, tapi powernya mengerikan. Membuat dia iri saja.

Duduk menunggu selama hampir tiga puluh menit, membuat Taehyung kesal dan hampir saja pergi. Masa bodoh kalau dianggap pengecut. Tapi ternyata gadis itu datang. Lalu tanpa babibu langsung mengajaknya pergi.

"Ah, leganya," kata gadis itu setelah keduanya duduk di dalam bus. Tentunya menggunakan kartu bayarnya. Ck! Bukankah ini namanya pemalakan berkedok bepergian bersama?

"Oh ya, siapa namamu?" Tanya gadis itu setelah beberapa waktu saling berdiam diri. "Mana temanmu yang bantet dan yang tampan itu?"

Alis Taehyung berkerut. "Jimin dan Jungkook maksudmu?"

Sohyun mengedikkan bahunya. "Mungkin. Lalu kau?"

"Taehyung. Kim Taehyung," jawab Taehyung dengan malas.

"Jadi, kenapa hanya kau, Taehyung-ssi?" Gadis itu rupanya belum menyerah.

"Mereka ada acara keluarga yang tidak bisa ditinggalkan. Katanya, kalau butuh sesuatu yang mengaharuskan kami kerjakan, nanti bisa menghubungi mereka."

Sohyun terlihat menyebikkan bibirnya. "Yah, terserah kalian. Tapi yang jelas, kau harus menjadi pengawal dan bodyguardku hari ini."

Sialan! Taehyung mengutuk Sohyun dalam hatinya. Ternyata yang dimaksud menjadi pengawal dan bodyguard adalah menjadi pesuruh aka babu gadis itu.

Setelah menemani gadis itu berbelanja dua potong pakaian dan sepasang sepatu yang mengahabiskan waktu hampir dua jam di sebuah mall, kini gadis itu minta ditemani ke taman bermain. Yang diawali ke kebun binatang, lalu akuarium, dan terakhir ke area permainan.

Gila. Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, tapi gadis itu tak ada tanda-tanda ingin berhenti dan pulang. Malahan memaksa Taehyung yang notabenya benci wahana ketinggian, untuk naik roll coaster bersama.

Taehyung tentu saja menolak. Kalau itu wahana rumah hantu atau komidi putar, mungkin dirinya masih bisa menoleransi. Tapi ini roll coaster. Namun karena ancaman gadis itu yang akan merengek di depan orang banyak, Taehyung akhirnya mengalah. Menaiki wahana yang paling dihindari untuk pertama kali dalam hidupnya.

"Hoekkkk!"

Setelah turun dari roll coaster dengan tubuh sempoyongan, Taehyung mencari tempat kosong untuk memuntahkan semua isi perutnya. Sialan! Tubuhnya terasa remuk dan kakinya lemas seperti jeli.

"Ughh! Dasar lemah," caci Sohyun sambil menepuk-nepuk punggung Taehyung. Sesekali memijit lehernya yang kaku.

Membuat Taehyung ingin mengumpatinya namun sudah tak punya tenaga.

"Tunggu di sini," kata Sohyun lalu pergi meninggalkan Taehyung yang hanya bisa terduduk di sebuah bangku kayu.

Tak lama, Sohyun datang dengan membawa air mineral, es krim, dan roti.

"Ini!" Menyodorkan ketiga benda itu pada Taehyung. "Aku tak tahu mana yang membuatmu lebih baik. Jadi ku beli semua."

Namun Taehyung hanya berdecih lalu mengambil air mineralnya saja. "Kau mau membuatku masuk angin dengan es krim," tuduhnya.

Sohyun balas berdecih. "Kalau tidak mau ya sudah. Ku makan sendiri." Lalu menjilati es krim juga memakan humberger di tangannya.

Meski Taehyung sudah loyo, nyatanya Sohyun belum puas mengakhiri ekspekdisinya. Malahan meminta Taehyung agar memboncengkan dirinya. Mengelilingi area danua buatan sekaligus tempat atraksi air mancur menari. Karena atraksi baru dimulai jam tujuh nanti, Sohyun berinisiatif menyewa sepeda untuk berkeliling. Tapi bagian yang paling menyebalkan, ternyata gadis itu tak tahu caranya menaiki sepeda. Jadilah merengek minta dibonceng.

Tak tahu diri memang! Padahal tadi siapa yang membuatnya jadi begini?

"Yeaayyy!" Teriak gadis itu begitu sepeda yang dikendarinya melaju dengan pelan. Hampir saja membuat Taehyung oleng karena suara gadis itu mengagetkannya.

"Ayo, kayuh lebih cepat, Kim Taehyung-ssi," teriak Sohyun heboh. Tak peduli pada tatapan orang-orang pada mereka.

Sekilas keduanya seperti pasangan muda yang tengah dimabuk kasmaran. Padahal ini adalah bentuk perbudakan si wanita pada si pria.

"Wahhh! Segarnya..." Gadis itu kembali berbicara. Sebelah tangannya direntangkan untuk merasakan udara sore menjelang petang yang dilewatinya. Sementara sebelah tangan yang lain dia gunakan untuk memeluk pinggang si pengendara.

"Bisa diam tidak sih? Kau membuat sepedanya oleng tahu," omel Taehyung karena Sohyun yang tak bisa tenang dalam membonceng.

"Ah, berisik! Kau merusak moodku. Padahal ini pertama kalinya aku naik sepeda."

"Puffttt!" Terdengar tawa ledekan dari Taehyung. "Apa kau baru saja keluar dari goa? Masa belum pernah naik sepeda? Atau jangan-jangan kau memang manusia purba, haha."

Sohyun yang tak terima dengan ledekan Taehyung, lantas mencubit pinggang lelaki itu. Membuatnya mengaduh dan sepeda mereka oleng.

Bruk!!!

Sepeda itu menubruk pohon. Dan keduanya jatuh.

"Yak, Kim Taehyung! Kau mau membunuhku?"

"Yak! Bukannya kau yang mau membunuhku. Sakit tahu. Adududuhh."

Sohyun dan Taehyung kembali adu mulut tak jelas hingga akhirnya suara mereka teredam oleh bunyi kembang api yang menandai dimulainya atraksi air mancur. Kedua mulut mereka terbuka lebar. Takjub dengan pemandangan indah yang ditampilkan. Lantas mereka pergi mendekat pada pembatas danau. Turut menyaksikan atraksi yang berlangsung selama kurang lebih lima belas menit itu. Melupakan apa yang tejadi barusan juga rasa lelahnya hari ini.

A healing time.

Kim Sohyun tersenyum lebar. Bahkan tak henti-hentinya gadis itu bergumam hingga berteriak takjub, mengikuti teriakan para pengunjung yang merasakan hal yang sama dengan dirinya.

Sejenak Taehyung terhipnotis dengan senyum dan tawa gadis itu. Dia baru sadar, kalau ternyata gadis di sampingnya itu... Cantik juga.

Wajahnya mungil. Kedua matanya besar dan bulat dengan kelopak mata ganda. Hidungnya kecil dan mancung. Bibirnya tipis dan berwana cherry alami. Dagunya lancip, seperti yang biasa digambarkan di manga-manga. Ah! Mengingatkannya pada karakter Cheon Lisa di webtoon Her Secret favorit Jimin.

Tak terasa... Sudut bibir Taehyung juga ikutan terangkat. Tersenyum mengikuti gadis itu. Setidaknya sampai gadis itu sadar dengan aksinya dan meledeknya habis-habisan.

"Kenapa menatapku begitu? Cantik ya? Tentu saja. Aku kan, Kim Sohyun! Pianis tercantik di BigHit. Siapa sih yang bisa menolak pesonaku?"

Membuat Taehyung berdecih, lalu pergi untuk mengambil sepeda yang mereka tinggalkan. Terlalu malas meladeni kenarsisan gadis itu. Atau sebenarnya Taehyung tak bisa menyangkal karena yang gadis itu ucapkan memang benar?

Dirinya terpeson? Cih, hanya dalam khayalannya. Ya walaupun tadinya memang sempat terpesona. Ah, sudahlah!

"Kim Sohyun," panggil seseorang. Membuat baik Sohyun maupun Taehyung menoleh ke arah suara.

"Ah, benar. Kau Kim Sohyun kan," ucap seorang laki-laki yang kira-kira seumuran dengan mereka. Di samping laki-laki itu, ada seorang gadis. Mereka tengah bergandengan tangan.

Taehyung bisa merasakan perubahan aura dan suasana hati dari Sohyun. Sekilas gadis itu tampak terkejut, lalu gugup. Terlihat dari nada suaranya yang tak selantang saat berbicara dengan dirinya.

Hmm, kalau dilihat dari suasanya sih dan kalau tak salah menebak. Jangan-jangan, laki-laki itu mantan kekasihnya?

"Kau kenal dengannya, sayang?" tanya gadis yang berada di samping laki-laki itu.

"Iya. Dia Kim Sohyun. Teman SD ku dulu. Dan, Sohyun, kenalkan! Dia Joy, pacarku."

Taehyung diam-diam tersenyum. Benar kan tebakannya.

"Ah, baiklah... Sungjae-ya. Senang juga bertemu denganmu," kata Sohyun canggung. Membuat Taehyung ingin memotret wajahnya dan membaginya dengan anggota tim. Lucu sekali ekspresinya.

Kim Sohyun yang seperti macan itu hilang dan digantikan seperti marmut yang tengah ketakutan.

"Ayo, pergi Kim Taehyung." Sohyun menyeret lengan Taehyung. Namun suara lelaki bernama Sungjae itu menghentikan mereka.

"Siapa, Hyun? Kekasihmu?"

Sohyun gelagapan. Namun kemudian dia merangkul lengan Taehyung. "Ten-tentu saja. Kenapa juga aku harus jalan dengan pria yang bukan kekasihku," jawab Sohyun dengan diiringi tawa yang dibuat-buat.

Dalam hati merutuki aktingnya yang buruk sekali.

Namun untung saja Taehyung cukup peka dengan sandiwara dadakan itu. Taehyung kini masuk dalam perannya sebagai pacar bohongan. Dia merangkul lengan Sohyun dan memperkenalkan diri sebagai kekasihnya.

"Kim Taehyung," gumam Sungjae. "Sepertinya wajahmu tak asing. Ahhh... Kau Kim Taehyung dari tim baseball yang payah itu!" Tunjuk Sungjae pada Taehyung. Membuat dirinya ditegur sang pacar karena tidak sopan. Lalu meminta maaf.

Namun Taehyung terlanjur marah dengan hinaannya barusan. Dia ingin memberi lelaki itu pelajaran namun dicegah oleh Sohyun.

"Ya, timnya memang buruk." Sohyun justru membenarkan ucapan lelaki itu. Membuat Taehyung hampir naik pitam.

"Tapi itu dulu... Iya kan sayang?" Diam-diam Sohyun menyubit pinggang Taehyung. Memberi kode lewat matanya agar mengikuti drama yang dimainkannya.

"Iya-ya. Kami tak sepayah itu sekarang," ucap Taehyung sok. Padahal mah, melawan seorang gadis saja mereka kalah.

"Wah, berita bagus berarti!" Sungjae berseru. Entah itu sebuah pujiaan atau sindiran.

"Kenapa? Ingin mencoba kekuatan baru mereka," tantang Sohyun.

Membuat Taehyung panik dan hampir saja mengatai Sohyun bodoh kalau saja gadis itu tak mendekap tubuhnya erat. Menyuruh untuk diam.

Kim Sohyun gila! Taehyung ingat sekarang, Sungjae itu pitcher andalan SMP Cube. Tahun lalu mereka langsung dibabat habis oleh Cube dibabak penyisihan pertama turnamen wilayah. Bagaimana mereka bisa bertanding melawan tim kuat seperti Cube, bahkan anggotanya saja hanya tujuh orang.

"Kau menantang kami?" Sungjae nampaknya terprovokasi.

Sohyun mengedikkan bahunya. "Tidak. Hanya menawarkan saja. Barang kali kau belum tahu sehebat apa mereka sekarang."

Sungjae tertawa lebar. Jelas saja tak percaya dengan omongan Sohyun. Karena menurut rumor yang beredar saja, tim mereka akan segera dibubarkan.

"Kenapa? Tak percaya padaku? Atau meremehkan mereka? Ayolah Yook Sungjae, hanya karena kau merasa hebat, buka berarti tak ada yang lebih hebat darimu. Kau hanya belum merasakan kehebatan mereka langsung saja."

Sungjae memainkan lidahnya pada dinding mulutnya. Merasa tak suka, juga tertantang dengan ucapan gadis yang pernah menjadi kekasihnya itu.

"Oke. Mari bertanding! Kita lihat siapa yang akhirnya tertawa nanti. Aku, atau tim kalian yang payah itu!"

"Siapa takut," jawab Sohyun mantab.

Membuat Taehyung meremas rambutnya frustasi. Masalah macam apa lagi ini?

Nächstes Kapitel