"Pffttt."
Begitu mendengar perkataan Edwin, Nayla tidak bisa menahan tawanya.
...
Andre menoleh dan menatap Nayla sekilas. Kemudian dia berbalik dan menatap Edwin. Pada akhirnya dia bertanya sambil tersenyum tipis, "Apakah kamu menganggap dirimu sebagai anak yang murni?"
"Aku ..." Edwin tiba-tiba kehilangan kata-kata. Wajahnya merona merah dan dia tidak bisa berkata apa-apa untuk waktu yang lama. Pada akhirnya dia pun berkata dengan keras, "Kenapa menurutmu aku tidak murni!? Aku adalah seorang perjaka yang murni, oke? Aku bahkan belum pernah menyentuh tangan seorang gadis ataupun mencium mereka. Bahkan hingga hari ini aku masih belum pernah mengalami ciuman pertamaku! Kenapa menurutmu aku tidak suci!?"
"..."
Saat Andre mendengarkan kata-kata Edwin, tiba-tiba dia terdiam.
Berkebalikan dengan Edwin, ciuman pertamanya ...
Mata Andre yang gelap dan dalam diam-diam menatap Nayla yang duduk di sebelahnya.
--
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com