Ketika Satya mendengar Citra mengatakan ini, wajahnya akhirnya kembali tenang. Dia berkata dengan suara rendah, "Aku pulang dulu."
"Baiklah. Sampai ketemu besok."
Satya mengenakan mantelnya dan pergi untuk membuka pintu. Namun, sebelum tangannya menyentuh gagang pintu, sosok yang tinggi dan tegap itu tiba-tiba berbalik dan berjalan kembali dengan kaki panjangnya ke arah Citra.
Citra membeku sesaat sebelum dia menyadari apa yang ingin Satya lakukan. Wajahnya dipegang oleh satu tangan besar pria itu, dan bibirnya langsung ditekan dengan keras olehnya. Satya memberinya ciuman panjang.
Saat ciuman itu akhirnya selesai, Citra sudah goyah karena napasnya yang tersengal-sengal. Jika dia tidak memegang erat baju Satya dengan jari-jarinya, dia mungkin sudah terduduk di lantai saat ini.
Satya menyentuh rambutnya. Dia melihat wajahnya yang agak memerah, dan berbisik, "Selamat tinggal."
Citra mengangguk. "Selamat tinggal."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com