Ketika Didan baru saja memasuki kamarnya, laki-laki itu langsung membaringkan diri di tempat tidur dengan kedua matanya yang kini memandang langit kamar. Tidak lama kemudian ponselnya berbunyi pertanda ada sebuah notifikasi pesan yang masuk sehingga membuatnya langsung menoleh.
Laki-laki itu langsung mengeceknya dan mendapati sebuah pesan chat dari seseorang yang begitu dikenalinya tersebut sehingga membuat Didan tanpa sadar menyunggingkan kedua sudut bibirnya.
"Sye, kamu nggak usah khawatirin aku," ujarnya setelah mengiriminya sebuah pesan. "Dia terlalu baik buat gue yang berengsek. Seandainya dia tahu gimana gue yang sekarang,apa dia bakal nerima?"
Kembali Didan menghela nafas dengan kedua tangan yang kini melipat di dada sehingga membuat laki-laki itu menghela nafas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com