Sekarang Hulya sudah tanpa sehelai benangpun dan itu tanpa Hulya sadari sebab Devano tiada hentinya memberikan kenikmatan yang tiada tara.
Jleb...
"Akh..." Hulya tersentak dan kaget juga karena tiba-tiba Devano sudah masuk dan itu membuat Hulya takut sangat-sangat takut.
"Dev aku itu." Ucapan Hulya langsung di hentikan oleh Devano dengan ciuman yang bernafsu.
"Astaghfirullah..., Devano benar-benar gila. Aku harus menghentikan ini, karena ini tidak benar. Dasar laki-laki bodoh yang tidak bisa menahan nafsunya sebentar saja, sudah tau istrinya lagi datang bulan dan dia seenak jidat memperkosanya." Kata Hulya dalam hati yang sudah benar-benar geram dan kesal setengah mati kepada Devano.
Hulya pun mulai mencakar Devano dengan kuat bahkan sudah berbagai macam cara bentuk perlawanan Hulya terhadap Devano, tapi Devano tidak mempan bahkan Devano malah gencar dalam menggagahinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com