Aku hanya bisa menutup mulutku dengan kedua telapak tangan sambil berdiri melongok untuk bisa dengan jelas lihat bagaimana keadaan Bimo, dia sedang di kerubungi oleh orang-orang dari tim panitia event hingga sulit terlihat olehku, bagaimana ini? Apa dia baik-baik saja?
Anggota tim lain yang marah pada anak Pertiwi kini telah dilerai meski mereka masih tampak menatap tajam dan tidak senang oleh tingkah Pertiwi, sedang tim dari Pertiwi merasa diuntungkan, terbukti dengan bagaimana cara mereka tersenyum mengejek sekarang pada tim sekolahku.
"Gak usah panik Ray," Agus menyusulku berdiri dan berusaha menenangkanku.
"Tapi Bimo gimana Gus? Kalo parah gimana?" cercaku tak sabar, mataku terasa sedikit menggenang.
"Gak pa-pa, gak bakal kenapa-kenapa, jatuhnya juga tadi gak fatal kok." jelasnya lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com