webnovel

Ketakutan di pulau terpencil

"Kenapa kau jual? kau Pikir itu cincin murah?." Edgar bertanya dengan nada kesal, dia sudah tidak mengerti kenapa ada wanita seperti ini di depannya.

"Aku butuh makan, Memangnya aku bisa apakan cincin itu, jika tidak di jual?." Ucapannya dengan sedikit masuk akal, Edgar yang mendengar hal tersebut langsung mengacak rambutnya dengan resah.

"Sudahlah Edgar, tidak masalah. ayo kita kembali ke penginapan dan langsung pulang, aku rasa siang ini kita sudah bisa kembali." Sang Raja mencoba untuk memberikan Saran pada Panglimanya. agar tidak terlalu mempermasalahkan keadaan yang ada.

"Baiklah, ayo kita kembali. Lagipula pasar ini sepi sekali saat pagi, kita makan makanan kapal saja." Edgar memasukan kembali pedangnya ke dalam sarung pedang yang ada di samping pinggang. sudah Berbalik badan dan akan kembali, Namun matanya langsung menyipit saat melihat banyak kuda dan penunggang yang sudah ada di belakang mereka.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel