"Nggak asik ah kalian berdua. Kalian mainnya keroyokan. Gue mau cari temen yang lain aja" ujar Lutfi
"Heh, Chan. Emang ada yang mau temenan sama lo? Sadar diri lah lo..." sahut Shandy
"Astaga mulut lo, Shan. Ya jelas-jelas nggak ada yang mau lah…" jawab Lutfi yang langsung mengundang gelak tawa mereka
"Udah, lanjutin dulu makannya. Sikat semuanya, kalau mau nambah atau mau beli yang lain jua boleh. Asal jangan beli untuk dibungkus, dibawa pulang" ujar Shandy kembali menyantap nasi kuningnya
"Asiiik.... tiap hari dibosin gini makmur hidup gue" ujar Lutfi
"Enak di lo nggak enak di abang gue" sahut Stiv
Lutfi hanya terkekeh
"Lo udah jadi telpon si Varel belum?" tanya Stiv
"Udah" sahut Lutfi
"Kalau Vito?" tanya Stiv lagi
"Oh iya. Gue lupa" sahut Lutfi langsung mengambil handphonenya dan menghubungi nomor Vito
TUUUUT… TUUUT… TUUUT… Nomor yang anda tuju tidak menjawab
"Yah, nggak dijawab. Jangan-jangan dia masih tidur nih" ujar Lutfi
"Telpon lagi, dong" ujar Stiv
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com