Menyuruh berlibur

Ketika Claudia masuk ke dalam ruangan, suasana hatinya langsung tertekan. Orang yang duduk di sana adalah ayahnya sendiri dan merupakan musuhnya sendiri. "Apa yang kamu inginkan dariku?"

"Claudia, apakah ini sikapmu saat berbicara denganku?"

"Di perusahaan, aku bukan bawahanmu. Aku harap Pak Rudi bisa mengerti."

"Claudia, pekerjaanmu akhir-akhir ini sudah sangat bagus. Perusahaan juga mempertimbangkan efisiensi dari kerjamu dan bermaksud memberimu liburan. Mulai besok, kamu bisa mengambil libur selama satu minggu."

"Satu minggu? Aku tidak ingin berlibur, bukan?"

"Kamu sekarang adalah tulang punggung perusahaan. Jika kamu jatuh sakit, apa yang akan dilakukan perusahaan? Waktu liburanmu kali ini, kami semua telah bertemu untuk membahasnya. Jika kamu tidak mengambil istirahat yang baik, bagaimana seharusnya orang-orang akan mem-back up pekerjaanmu? Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu, kenapa kamu melihatku, seperti sedang melihat musuh?"