"Sudah selesai bicara? Kalau sudah, pergilah." Dion sangat marah. Dia tahu Samuel seperti anjing yang tidak bisa berhenti menggonggong. Jika tidak ada Yura di sini, Dion pasti tidak akan repot-repot untuk memedulikan pria ini, apalagi mengundang dia untuk makan malam.
Samuel melihat ke arah Yura dengan tatapan memelas, "Yura, kamu lihat suamimu? Dia tidak tahu sopan santun pada tamu, selalu marah padaku. Dia tidak berubah. Aku tidak tahu apa yang kamu lihat pada dirinya hingga kamu mau menikah dengannya. Well, aku rasa dia tidak terlalu tampan."
"Samuel!" Dion mengepalkan tinju. Dia merendahkan suaranya hingga terdengar seperti suara gemuruh.
Melihat respon dari Dion, Samuel langsung terbatuk, "Well, well, aku tidak melakukan ini untuk menggoda istrimu. Yakinlah, aku pasti hanya akan menjelaskan padanya hal-hal baik tentang dirimu."
Apa yang diucapkan Semuel membuat Yura langsung bertanya, "Hal apa?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com