Meskipun Yura masih agak kesal, pertengkaran itu berakhir dengan pelukan seperti biasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Hal tersebut memperlihatkan bahwa mereka sudah biasa marah satu sama lain, jadi mereka juga sudah terbiasa memaafkan satu sama lain.
Kini mereka sudah kembali ke rumah Dion.
Malam ini hujan turun disertai petir. Yura selalu ketakutan saat berhadapan dengan cuaca seperti ini. Ketika dia bangun dari mimpi buruknya, dia melihat ke bawah. Ada Dion yang sudah tertidur. Ketakutan di hatinya telah berkurang sedikit ketika melihat Dion masih menemaninya. Saat ini Yura ingin mencium Dion.
"Ada apa? Kamu takut?" Dion tiba-tiba menggenggam tangan Yura dengan erat karena khawatir. Sosok Yura sangat ramping, sehingga Dion bisa memegangnya hanya dengan satu tangan. Sebenarnya Yura menjadi lebih kurus akhir-akhir ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com