"Ya. Aku Dion." Dion melirik pakaian basahnya dan sedikit menundukkan kepalanya, "Maaf, maafkan aku telah membuat ruangan ini basah."
Pada saat itulah, Yura tiba-tiba merasakan bahwa di dalam hatinya, seolah-olah ada sebuah pintu yang terbuka dan ada aliran mata air jernih yang membuatnya tenang.
Dion mengulurkan tangannya dan membawa cincin itu ke tangan Yura. Yura yang merasakan benda dingin di tangannya langsung membuang jauh pikirannya tentang pertemuan pertamanya dengan Dion.
"Bahkan malam itu sedang hujan dan angin bertiup kencang. Lampunya juga redup." Dion mengusap jari-jari Yura dengan lembut, "Tapi kamu masih bisa membuatku jatuh cinta."
Yura mengangkat kepalanya dan langsung menatap mata Dion. Dia menempelkan bibirnya ke bibir lembut Dion dan menekan dengan erat. Matanya terpejam menikmati ciumannya saat ini.
Ternyata Dion juga sama. Dia juga mencintai Yura pada pandangan pertama.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com