Sheno tidak berpikir terlalu banyak pada saat itu, tetapi menyaksikan Alana berkedip seperti sepasang bintang besar, dia tidak bisa menahan rasa gelinya.
"Kamu benar-benar idiot. Apa lucunya mengirim beruang Pooh? Tentu saja itu sangat kekanakan." ucap Sheno
"Sheno, bisakah kamu tidak menyerangku secara pribadi?" tanya Alana yang menatapnya dengan marah.
Sheno hanya tertawa kecil, dan memasukkan sepotong daging ayam rebus dari mangkuk ke dalam mulutnya.
"..."
Langkah ini membuat Alana dan Jessica sama-sama bingung.
Sheno mengunyah beberapa kali sebelum menelan, dan berdiri tanpa membiarkan kedua orang itu mengatakan sesuatu.
"Nanti bantu bersihkan piringku, aku pergi dulu." ucap Sheno
Setelah berbicara, Sheno melangkah lurus ke belakang dan meninggalkan kafetaria dengan sangat dingin.
Alana baru saja melayangkan pandangan kosong ke punggung Sheno.
"Perlakuan macam apa ini! Kenapa aku harus membersihkan piring untuknya?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com