Laze bangkit dari tempat ia duduk. Meraih pisau yang ada di sampingnya, namun katak itu lebih dulu menggapai pisau itu dan melemparnya asal.
Laze tak lagi punya senjata. Ia harus melawan katak itu dengan tangan kosong. Meskipun kini kakinya bergetar, tapi sosok ayah dalam ingatannya masih terukir jelas. Membuat ia kembali merasa kuat dan berani.
'Tak ada yang perlu Laze takutkan. Karena mereka juga merupakan seorang makhluk, sama seperti kita yang juga merupakan seorang makhluk.'
Pesan dari sang ayah masih terngiang-ngiang di telinga Laze. Walau sudah bertahun-tahun ia tak mendengar suara itu lagi.
"Heaaarghhh!!!"
Laze langsung meloncat dan melayangkan satu tendangan lurusnya pada katak itu. Katak itu merasa senang dan menjulurkan lidahnya.
Kaki Laze tertangkap oleh katak itu dan seketika Laze dihempaskan oleh katak tersebut.
Namun Laze bukannya tanpa rencana melakukan itu. Ia menyeringai kecil ketika kakinya ditangkap oleh makhluk tersebut.
SRETT
BRSSHH
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com