"Maaf bila kesannya saya terburu-buru. Karena ada beberapa hal yang harus saya urus. Semoga kau cepat sembuh Nak Lysander," ujar Profesor Anna sembari mengelus pelan pucuk rambut Lysander. Beliau langsung menuju pintu dan pergi dari ruangan itu.
'Aneh sekali,' batin Harry.
Harry menangkap gelagat aneh di sana. Sepertinya Profesor Anna tidak sepenuhnya berniat untuk menjenguk Lysander. Entah darimana datangnya buah itu, tapi itu tidak penting. Apa saja bisa terjadi di dunia berisikan kekuatan magis seperti ini.
"Beliau nampaknya buru-buru sekali," ujar Liana.
"Yeah, kau benar," sahut Harry. "Ya sudah, kita fokus saja ke rencana ini. Kapan kiranya kita bisa memberitahu yang lainnya tentang hal ini?"
*****
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com