"Bodoh! aku sudah membidik dengan benar," balas Ben dengan intonasi biasa saja, padahal dia sedang kesal. Dia lalu menggigit tangan dan kukunya, mengucap mantra magis dan tak lama setelah itu keluar sebuah senapan yang jauh lebih besar daripada tadi. "Kalau dengan ini pasti berhasil."
DORR! DOR! DOR!
Bunyi peluru tembakan berkali-kali terdengar, letupan demi letupan peluru yang terdengar bersambung menandakan kalau Ben sudah memakai kekuatan favoritnya.
Ia mengeluarkan tembakan yang besar dengan peluru sebesar telunjuk pria dewasa. Peluru itu bagaikan hujan yang mengarah ke tubuh monster tersebut. Tak pandang bulu menghantam tubuh mengerikan tersebut, Ben menembakkan seluruh pelurunya dengan cepat dan tepat sasaran. Baik itu di kepala, dada, ataupun yang lainnya.
"Kau akan membunuh kami semua Ben," ujar Embark.
"Kalau tidak begitu tidak akan mempan," balas Ben. "Tubuhnya keras seperti besi. Aku kagum dengan kekuatan otot Lev yang begitu besar."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com