Keesokan harinya.
"Baiklah, aku harus membuat susunan kegiatan latihan ku selama seminggu ini. Karena setelah itu latihan akan digabung kembali dengan seluruh anggota tim," gumam Lysander.
Kini Lysander tengah sendirian, ia berada di sudut perpustakaan. Dengan beberapa tumpukan bukunya. Ia hendak beranjak dari tempat duduk nya. Namun tiba-tiba duduk kembali, karena tak sanggup menahan rasa penasaran nya untuk membuka lembaran lain dari tiga buku super tebal yang sudah ia ambil dari rak buku di dekat tempat ia duduk tersebut.
Tiba-tiba sebuah tangan kokoh namun halus menutupi kedua mata lancip nan indah milik Lysander. Ia terkejut, namun bersikap setenag mungkin. Aroma parfum yang halus namun membius menyentuh indra penciumannya tanpa rasa malu. Aroma parfum maskulin yang sangat nyaman. Dan dari sini Lysander bisa menebak siapa sosok di belakangnya tersebut.
"Harry, aku sedang tidak ingin bergurau." Lysander menyingkirkan tangan itu dari wajahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com