Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Taman keluarga Wijaya—Tempat Resepsi
Puk!
Si seseorang yang ditepuk ini berjenggit kaget, menoleh ke belakang dan menemukan seorang wanita yang sudah rapih dengan sanggulan indah di kepala.
Tampak cantik, baginya yang menggagumi paras ayu wanita yang sudah menemaniya selama hampir 30 tahun.
Istrinya, cinta satu-satunya, yang kini mengulas senyum kecil.
"Aku mau mengantar sarapan untuk Quee, perutnya harus tetap terisi meski tidak banyak," ujar Elisa memberitahu.
Ya, Elisa, yang sudah cantik dengan seragam senada dengan suaminya dan pasangan pengantin hari ini.
"Hm, lekaslah. Quee tidak boleh lupa dengan tenaganya," sahut si pria—Faro sambil mengangguk kecil.
"Ya sudah! Baba juga, minumlah kopi bersama papa dan Mama di ruang tunggu. Masih ada waktu 1 jam untuk santai, biarkan semuanya diurus oleh pihak panita. Heum?" timpal Elisa mewanti, mengingatkan saat suaminya justru sudah sibuk berdiri mengawasi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com