Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kediamanan Wardhana
Seseorang terlihat mengendap-endap berjalan menuju pintu kamar pengantin, tepatnya setelah merasa aman ketika para keluarga inti kedua mempelai meninggalkan pintu yang dituju.
Ia sudah menunggu hampir setengah jam, dari mulai para tetua berbincang di depan kamar itu sampai akhirnya memutuskan untuk istirahat dan berkumpul dengan keluarga di bawah.
Dan ia hanya berdoa, semoga keberadaannya tidak dicari oleh orang tuanya yang kadang iseng ingin menggodanya di setiap kesempatan.
Tap!
Huft…. Aman, batinnya lega.
Setelah sampai, ia sejenak melihat kiri-kanan koridor yang untungnya saja sepi. Lalu, tangannya terulur mengetuk pintu itu dan menunggu beberapa saat, ketika akhirnya sahutan dari dalam terdengar.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk!"
Ceklek!
"Yo!"
"Eh! Ada apa? Kok bisa kamu masuk sini, apa di luar sudah tidak ada orang?" tanya Queeniera, si pemilik kamar yang pintunya diketuk oleh si pria secara diam-diam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com