webnovel

bab 21 sang teman

      Dikta adalah bos baru kyra cs di restoran.

Dikta tampak tertarik oleh kyra sejak melihatnya di konter.

Dikonter rena menikirkan kirana,ia sekarang tahu orang yang kirana suka adalah dirinya. Tak lama wulan dan rio datang.

"Apa benar?jawab aku!" ucap rio tiba-tiba

"Apa?" tanya rena tak ngerti

"Soal kirana. Wulan sudah cerita" ucap rio

"Benar. Yang wulan ceritakan benar" ucap rena

Rio tampak terkejut masih tak percaya akan hal itu.

  Keesokannya,laras dan elsa menemui rena di konter.

"Apa kamu tahu dimana kirana?" tanya laras

"Pasti dirumahnya. Kenapa?" ucap rena

"Kirana gak bisa dihubungi,rumahnya kosong. Ia gak masuk kerja dua hari ini" ucap elsa

Rena khawatir ,ia menghubungi kirana tapi tak ada jawaban. Membuat rena khawatir.

"Tanya ibunya!" ucap rena

"Ibunya tidak tahu" ucap elsa

"Kamu tahu sendiri ibu kirana selalu sibuk kerja" ucap laras

"Kalian kembali kerja saja. Jika ada kabar akan aku beritahu" ucap rena

"Baik" ucap laras

Laras dan elsa pergi dari sana.

Rena pun pergi dari sana dengan khawatir pada kirana.

Rena sampai dirumah kirana,ia mengetuk pintu sambil memanggil kirana.

"Kirana,,,kirana,,," panggil rena

Sedangkan di dalam ia tampak pucat. Ia berusaha bangun,ia tak dapat melihat dengan jelas karna pusing. Dengan susah payah kirana jalan ke pintu dan membuka pintu. Rena yang akan pergi terhenti karna pintu terbuka.

"Rena..?" ucap kirana pelan

Kirana akan jatuh pingsan dengan cepat rena menahannya.

"Kirana,,kirana" ucap rena khawatir

Rena memangku kirana dan membawanya masuk.

  Beberapa saat dokter selesai memeriksa kirana.

"Bagaimana dok?" tanya rena

"Pasien kelelahan. Sepertinya ia memiliki banyak masalah hingga mengganggu kesehatan tubuhnya. Pasien harus istirahat." ucap dokter

"Baik. Terima kasih dok" ucap rena

Dokter pergi dari sana.

Rena membenarkan selimut kirana,ia duduk dekat kirana dan mengompres kirana agar panasnya turun. Kirana memegang tangan rena.

"Aku disini kirana.tidurlah!" ucap rena

Kirana memejamkan matanya kembali.

    Hari sudah sore,rena sedang memasak untuk kirana. Terdengar teriakan kirana memanggil rena.

"Rena....rena...." teriak kirana

Rena langsung lari ke kamar kirana,ia duduk dekat kirana . kirana langsung memeluk rena. Ia tampak ketakutan, sejak dulu jika kirana sakit ia selalu mimpi buruk.

"Tenang,jangan takut kirana!jangan takut!" ucap rena

"Aku takut,,aku takut" ucap kirana

"Semua baik-baik saja. Ada aku" ucap rena

Rena menepuk kirana pelan agar kirana tegang.

     Sedangkan kyra kesal karna rena tak menjawab telponnya. Kyra menghubungi wulan

"Hallo kak,ada apa?" tanya wulan

"Wulan dimana rena?dia gak jawab telponku" ucap kyra

"Kak rena lagi di rumah kak kirana,soalnya.." ucap wulan terpotong

Wulan terhenti karna kyra menutup telponnya. Kyra marah dan cemburu mendengar hal itu.

Rena menyuapi kirana makan,kirana menatap rena dengan dalam dan hangat.

"Kamu tidak berubah rena. Selalu perhatian padaku,itulah yang membuatku mencintaimu." suara kirana

"Kenapa menatapku?apa tidak enak?" tanya rena

"Masakanmu selalu enak" ucap kirana

"Syukurlah jika enak" ucap rena tersenyum

Rena mengambil obat kirana,ia gemetar takut.

"Ini" ucap rena

Kirana tersenyum melihat rena yang gemetar ,ia pun makan obat.

"Istirahatlah. Aku akan pulang" ucap rena

Kirana menahan tangan rena erat

"Temani aku! Aku tidak mau sendirian, aku mohon" ucap kirana

"Akan aku temani. Sekarang tidurlah!" ucap rena

Kirana pun memejamkan matanya,genggaman tangannya tak lepas dari rena.

   Malamnya,kyra terus berusaha menghubungi rena tapi tetap tak ada jawaban.

"Apa yang sebenarnya mereka lakukan?kenapa gak di jawab?!" ucap kyra kesal

Ia menghubungi rena kembali.

Kirana bangun,ia turun ke bawah dan melihat rena sedang menyiapkan makan malam untuknya. Kirana mendekat.

"Kamu sudah bangun? makanan sudah siap. Aku akan pulang." ucap rena

Rena melihat ponselnya yang dari tadi di saku jaket dan terkejut melihat 121 panggilan tak terjawab dari kyra.

"Astaga,,kenapa mode diam?" ucap rena

Rena memakai jaketnya.

"Aku harus pulang. Sepertinya kyra marah" ucap rena.

Rena jalan pergi,ia terhenti saat kirana memeluknya dari belakang.

"Lepaskan aku!" ucap rena

"Tetaplah disini. Tetaplah bersamaku!" ucap kirana

Rena melepaskan peluk kirana darinya. Keduanya saling menatap.

"Aku harus pulang ,,kyra..." ucap rena terhenti

Kirana mencium rena membuat rena terkejut dan mendorong kirana jauh darinya .

"Tetap bersamaku!" ucap kirana

"Aku pergi" ucap rena

Rena pergi dari sana. Kirana diam menahan tangisnya.

   Rena sampai rumah kyra. Mereka di dalam,kyra cemberut.

"Kyra tadi itu..." ucap rena terpotong

"Tadi itu seharian kamu sama kirana. Kamu pasti senang karna kirana mencintai kamu" ucap kyra kesal

"Kirana sakit dan aku merawatnya" ucap rena

"Kalian berdua . pasti sangat cocok dan romantis.  Atau jangan jangan..." ucap kyra terhenti

Rena membuka jaketnya dan memangku kyra.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya kyra

"Jangan-jangan seperti ini" ucap rena

Rena memangku kyra ,ia duduk di kursi. Kyra duduk di pangkuan rena. Keduanya saling menatap.

"Tidak ada romantis antara aku dan kirana.jadi berhenti berfikiran yang bukan-bukan." ucap rena

"Aku tidak bisa. sekarang kamu tahu perasaan kirana, aku takut kamu senang akan hal itu" ucap kyra

"Yang aku cinta hanya kyra. Dalam hatiku hanya kyra dan yang selalu aku rindukan dan fikirkan hanya kyra. Cium aku!" ucap rena

Kyra terkejut mendengar ucapan rena

"Cium aku dengan penuh gairah!" ucap rena

"Kau gila?" ucap kyra terlihat malu.

Rena hanya diam,ia menatap kyra genit .

Di kantor polisi mereka sibuk karan yoga kabur. Sedangkan yoga berada di depan rumah kyra. Ia tampak marah dan tatapan tajam.

"Kita akan bertemu besok" ucap yoga

Yoga pergi dari sana. Rena dan kyra saling menatap..

Nächstes Kapitel