"Dan itu sebabnya kau menyuruh pak Toha menyisir semua arena"
ucap vino.
pak Toha menghentikan perbincangan kami
"Jangan terlalu terfokus dengan rencana gagal mereka."
"ingatlah mereka sudah siap membunuh."
Pak Toha membuat suasana kemenangan ini menjadi hening.
"Yang penting dia gagal."
"Sudah kubilang percayalah dengan ku dan rencana Tuhan ku"
Perkataan ku untuk mencairkan suasana.
"Jadi pesta adalah hal yang tepat untuk merayakan 1milyar kita."
Kalimat penyemangat yang keluar dari mulut bang Togar.
"Tak pantas kita berduka dengan kemenangan besar ini"
Bumbu tambah dari topan
Kami pun berpesta dan anggur wiski arak ikut hadir dalam pesta kami.
Kami merayakan malam yang panjang.
Senyuman, candaan dan kebersamaan terlihat jelas di pesta malam itu.
Dalam doa ku.
'Semoga hal ini akan terus terjadi dan terus terjadi'
Tak lama berselang.
Tut Tut Tut
Sebuah pesan masuk di handphone ku.
'aku juga ingin sebuah pesta.my hero'
Mungkin tak perlu ku jelas kan tentang pesan ini.
Ak pamid dan menuju ke kos ku.
wajah cantik dan sexy yang berbalut pakaian coklat berpangkat menyambut ku di istana kecil ku.
pelukan hangat dan ciuman manis menyapa tubuh ku.
setetes kringat keluar dari tubuh ku dan wanada.
sebuah kenikmatan yang tak ternilai kurasakan kala itu.
____________________________________________
Keesokan harinya rombongan Nugroho menyerahkan uang 1M kepada pak Toha
Dan dia menantang kami untuk pertempuran total.
Kemarahan mereka sudah tak terbendung lagi.
adu fisik menjadi penyelesaian terbaik untuk masalah kami.
Perang puncak melawan klompok Monjali semakin dekat.
Bahkan mereka sudah mendeklarasikan peperangan.
Dengan banyak nya kegiatan dunia hitam di wilayah itu, menjadikan klompok Monjali dan sekitarnya jadi klompok elit yang berduit banyak.
Hal itu menjadikan kami sulit menghadapinya.
belum lagi strategi picik dari Edi.
____________________________________________
Di pagi yang cerah ak memulai aktifitas ku dengan berolahraga,
Ak melakukan lari lari kecil di stadion Mandala Krida.
Namun saat ak berlari ada sebuah tubuh wangi yang memeluk ku dari belakang.
Ternyata dia bidadari ku. Yaitu wanada..
"Hay hero." sapaan manis menyapa ku
"Hay beauty". Sapaan ku untuknya
Kami berdua mengabiskan waktu bersama dengan olahraga pagi.
Aku " Apa kau tidak keberatan ber aktifitas dengan ku?"
Wanda "apa ada yang salah dengan mu.?"
"Apa kau pencuri atau perampok?"
Aku "yasudah lah.."
"Soto ayam kayak nya enak?"
Wanda "baiklah"
"Tapi ak tak bawa uang banyak !"
"Apa perlu ke ATM?
Aku "aku ada 100 rb cukup kan untuk kita berdua."
Wanada "baru kali ini aku melihat Bos mafia tapi kere".
Huft
Aku "hahahhahaha"
"Asal aku punya para sahabat ku dan kamu, aku tak perlu mempunyai banyak uang untuk hidup bahagia."
Wanda "sepertinya aku dekat dengan cowok yang tak bisa diharapkan."
Kami pun makan ke warung soto.
Dan setelah itu kami memutuskan untuk beristirahat di kos ku.
Setelah masuk kamar
Cupppp
Sebuah ciuman manis menghampiri ku.
Pelukan hangat mengitari seluruh tubuh ku.
Kami pun bercinta
....
Setelah sebuah dosa manis itu Wanda pun menunjukan wajah serius.
Aku bingung setengah mati saat itu. Ak hanya takut jika dia mengajak ku menikah.
"Ak masih terlalu muda untuk menjadi pengantin !!!!!"
Wanda "mabuk kamu"
"Hahahaha"
Wanda "peluk aku"
Aku "kamu kenapa?"
"hati - hati dengan Nugroho dan Edi"
"Dia manusia licik yang tidak ragu menghilangkan nyawa seseorang."
Ujar Wanda dengan pelukan manis nya.
Aku "mereka sudah merencanakan untuk membunuh ku"
"Tapi mereka gagal"
Wanada "Sigit menceritakan semua nya kepada ku."
"Tetap lah hati -hati."
"Musuh mu kali ini menggunakan segala cara untuk tujuan nya."
"Dulu daerah itu dia rebut dengan cara meracuni bos sebelumnya."
"Itu rumor yang beredar."
"nugroho dan Edi adalah bawahan Mulyadi bos Monjali dulu."
"Harusnya penerusnya adalah Mulyono, dia adik dari Mulyadi."
"Namun setelah kematian Mulyadi, Mulyono ditemukan tewas di rumahnya sendiri."
"mulyono hanya menjadi bos Monjali dalam waktu 1bulan saja."
"Dari kabar yang ku dapat. Rumah itu di jaga puluhan bawahan Mulyadi."
"Karena dulu nya cctv belum ada."
"Jadi tak ada rekam jejak dari pembunuhan mulyono."
"Hanya saksi yang menjadi kunci sebuah kasus."
Wanda pun melepaskan pelukannya.
Dia pun memakai bajunya.
"Elang merah menjadi salah bukti kejamnya mereka."
Aku "aku tahu."
"Aku juga sudah siap dengan semua resikonya."
"Ini akan sulit sebelum bahkan sesudahnya."
Wanda "maksutnya?"
Aku "meruntuhkan klompok dengan uang melimpah itu hal yang sulit."
"Jaman sekarang banyak yang tahluk dan tunduk dengan benda yang bisa berbuat apa saja."
Wanda "uang maksutmu?."
aku "Ia begitulah "
"setelah kami di beri kemenangan pun itu juga akan sulit bagi kami."
"Karna Anwar tak mungkin tinggal diam dengan kejadian ini."
"Monjali termasuk daerah andalan dari Anwar."
Wanda "aku hanya bisa memberi dukungan dengan smua yang kau pilih. Namun tetap hati - hati."
"Aku akan membantu mu sebisa ku."
"Tetap waspada dengan kemungkinan adanya pengkhianat dan mata - mata."
"Jangan lupakan kalau dulu Elang merah bisa menyerang daerah dengan penjagaan yang longgar dan itu selalu terjadi."
"Aku pulang dulu."
bersambung....