"Aku mau sesuatu yang bahkan lebih penting dari nyawamu sendiri." Miyu mengarahkan pedangnya ke pigura foto di meja di depan Yuta. "Anak dan istrimu."
Yuta mengernyit mendengar itu.
"Sudah kubilang, jika kau menyentuh mereka, tak ada negosiasi dan aku akan langsung membunuhmu di sini," geram Yuta.
Miyu mengangkat alis. "Lalu, kau akan menghancurkan klan sendiri, tanpa bantuanku?"
Yuta kembali mengernyit.
"Kau membutuhkanku menjadi tamengmu, kan?" Miyu menyimpulkan. "Kau ingin aku menghadapi klan hingga mereka tak bisa mengusikmu lagi. Kau memanfaatkan dendam dan kebencianku untuk mendapatkan kebebasanmu. Tapi, Nii-chan, aku tidak bodoh. Aku tidak melakukan hal seperti itu secara gratis."
"Tidakkah kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan selama ini?" sebut Yuta. "Kekuasaan atas klan dan pembalasan dendam. Tak ada yang lebih sempurna dari ini untukmu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com