Dalam sepanjang perjalanan menuju ke rumah Gladys, ibunya Charlos terus menerus berkata tanpa henti. Kepala Charlos masih terasa pengar. Ia mengerjap-ngerjap sambil menggelengkan kepalanya. Ibunya menyuruh Charlos untuk menghabiskan roti lapis buatan Bu Nani.
Sebenarnya ia sedang tidak ingin makan roti lapis. Ia ingin sekali makan nasi kuning bersama Rissa di pinggir jalan. Nasi kuning dengan toping abon, irisan telur dadar, perkedel kentang, tempe kering, kerupuk, dan timun. Pasti sangat lezat dan mengenyangkan.
Kenangan sarapan nasi kuning bersama Rissa seakan diputar ulang di kepalanya. Charlos menatap ke jalanan. Bisakah ia meminta supirnya untuk berhenti sejenak di depan tukang nasi kuning? Sayang sekali supirnya bukan Pak Yusuf. Mobil ini bukan miliknya. Ia tidak mengerti bagaimana bisa ia berada di dalam mobil ini tapi tidak menyadarinya?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com