webnovel

143. Mengantar Sisil

Charlos mendorong siku Sisil agar wanita itu bisa berdiri tegak. Sisil mengerjap-ngerjap sambil napasnya tersengal-sengal. Charlos tidak ingin memperhatikan wanita itu lebih lagi. Jadi ia berjalan lurus sambil menggusur kopernya.

Jalanan agak basah, sepertinya tadi baru saja turun hujan. Udara di sini jauh lebih sejuk daripada di Maldives. Kulit Charlos terasa nyaman diterpa angin malam. Sisil merapatkan kembali cardigannya sambil berjalan cepat mengikuti Charlos.

"Kamu pulang dengan siapa, Sil? Apa ada yang menjemputmu?" tanya Charlos dengan mata lurus menatap ke depan.

Sisil tersaruk-saruk menyamakan langkah Charlos. "Sa-saya belum tahu, Pak. Nanti saya pesan taksi saja."

"Sudah malam. Agak berbahaya jika naik taksi sendirian. Apa Bu Virna tidak mengirimkan mobil untuk menjemputmu?"

"Ti-tidak, Pak. Saya tidak mungkin meminta Bu Virna untuk menjemput saya. Saya merasa tidak enak," ucap Sisil canggung.

"Ya sudah. Kamu ikut aku saja."

"Apa?" Sisil terkejut.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel