Hari itu hari Sabtu, Charlos menjemputnya di apartemen. Rissa mengenakan gaun barunya yang berwarna putih. Roknya pendek di atas lutut dan mengembang jika ia berputar. Terdapat kancing di bagian dadanya dengan hiasan renda-renda.
James sedang pergi bermain dengan teman-teman futsalnya. Jadi sekarang mereka hanya berdua saja.
Tanpa aba-aba, Charlos mendekatinya dengan langkah cepat, seolah hendak menyerangnya. Rissa mundur dengan kikuk, lalu terhempas di sofa. Charlos menekan tubuhnya, lalu melumat bibirnya. Rissa yang tidak siap dengan serangan Charlos, hanya bisa membelalak terkejut. Tapi kemudian perlahan matanya melemas. Rissa membalas ciuman Charlos yang kemudian berubah melembut.
Charlos melepaskan ciumannya, lalu dengan mata yang masih terpejam ia berkata, "Tidak ada yang boleh melihatmu secantik ini, selain aku."
Rissa terengah-engah sambil membuka matanya sedikit. Ia menatap bibir Charlos yang lezat. "Oke... Kalau begitu, bawa aku ke tempat yang tidak banyak orangnya."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com