webnovel

Kesempurnaan Kevin bukan Milik Zulfa

"Enggak, itu pasti bukan Mas Farel."

Zulfa mengerjapkan kedua bola matanya, ia seperti menarik diri sendiri ke dalam kesadaran penuh supaya kembali ke dunia nyata. Iya, ia pikir ini hanyalah mimpi belaka seperti di dalam halusinasi.

Mencubit pipinya dengan perlahan. "Aw!" meringis sakit karena cubitan yang ia berikan untuk diri sendiri ini lumayan kencang.

"Tapi gak mimpi.." gumamnya.

Setelah itu, ia melihat pekerjaan memotong cabai dan bayang sudah selesai. Ini adalah step terakhir karena semua sayuran sudah dirinya potong, nanti tinggal di cuci bersih dan di masak. Ia mengambil piring lalu menaruh cabai dan bawang potong di setiap sisinya, tanpa menyatu karena nanti di tumis-nya satu persatu. Tidak, ia tak hanya memasak capcai kok ada menu lainnya juga jadi alangkah baiknya mempersiapkan bumbu dari sekarang.

Berjalan ke arah wastafel, lalu menaruh talenan san pisau kotor di sana dan langsung membersihkannya.

"Eh Nyonya ngapain ngerjain pekerjaan Bibi?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel