Brakkk.....
Hp Hano jatuh di lantai dan pecah. Semuanya kaget, terutama Hano.
"Dien, lo kenapa sih?" tanya Hano. Andien tidak menjawab, dia mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan mereka.
"Wah udah gila kali ya dia," komentar Stefa yang kemudian buru-buru menutup mulutnya karena baru ingat kalau Andien adalah saudara Hano.
"Gue nggak nyangka Andien bakalan kayak gitu," kata Hano sambil mengambil hpnya yang sudah retak.
"Kak Hano, gimana nih hpnya?" tanya Taera khawatir.
"Iya, gimana nih hpnya? Gara-gara gue jadi kayak gini," kata Ardilo.
"Gapapa, gue masih ada hp satunya. Bisa gue pakai," kata Hano tetap tenang.
"Tapi kak, aku jadi nggak enak sama kakak jadi berantem sama kak Andien," kata Taera.
"Gapapa, Tae. Kalau nggak gini gue nggak akan tahu sifat Andien yang asli. Gue emang saudaraan sama dia, tapi gue nggak menyangka kalau Andien bakalan kayak gitu. Gila banget lah. Nggak nyangka. Nanti biar gue hubungi keluarga gue. Mereka biar nasehatin Andien," kata Hano.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com