Adit seolah mengatur semuanya dengan cepat, yang paling utama sekali adalah melakukan tes DNA. Kebetulan rumah sakit tersebut menyediakan fasilitas tersebut. Sehingga, mereka tak perlu pindah-pindah tempat.
Sampel sudah diambil dari bagian tubuh masing-masing. Dan mereka hanya tinggal menunggu hasil.
Selanjutnya, ia juga sudah membooking, seorang fotografer, yang telah dicari oleh Putra untuk melakukan sesi pemotretan keluarganya di rumah sakit.
Baju seragam juga sudah mereka dapatkan kemaren. Dan Kinan sangat menyukai pilihan Bundanya itu.
"Kapan fotonya, Yah?"
Kinan bertanya dengan semangat.
"Mungkin, besok atau lusa, Kak. Kita dengar Abang dulu."
Saat ini, mereka bertiga di rumah sakit, sebab, Putra sedang di kantor, Haz di apartemen, kuliah daring dan mengerjakan skripsi.
"Kakak nggak sabar."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com