Kinan membuka mata.
Lagi, ia tak sadarkan diri. Secilia memukulnya berkali-kali di dalam sel tahanan. Wajahnya berdarah dan lebam. Fisik Kinan yang memang tak sedang baik-baik saja, benar-benar tidak siap dan mampu menahan hantaman dari pukulan yang dilayangkan Secilia padanya.
Entah apa yang dilakukan wanita yang telah lima tahun berada di dalam sel tahanan itu, setelah melayangkan pukulan diwajah Kinan, hingga gadis malang itu pun kehilangan kesadarannya.
Kinan berada di sebuah ruangan yang tak terlalu luas. Hanya ada sebuah ranjang, yang ia tiduri, lalu meja nakas kecil, tonggak infus, dan infus itu pun sudah terpasang ke tangannya. Kinan melirik lengan yang terpasang slang infus. Ia lalu menghela nafas.
Rasanya berat sekali hari-hari ini untuk ia lalui. Kembali pikiran untuk mengakhiri hidup melintas di dalam benak. Kinan melihat sekeliling. Tak ada benda yang bisa digunakan untuk menghabisi nyawanya sendiri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com