"Apa gue ikhlasin aja Aksa buat Niken?"
Pertanyaan Irona membuat semuanya menoleh, termasuk Aksa.
"Ogah! Kamu mau kasih aku ke orang gila?" pekik Aksa.
"Ish, kamu jangan kasar. Niken kayak gitu kan gara-gara aku"
"Nggak, sayang. Kamu lupa? Dia kan emang punya penyakit gangguan jiwa sejak kecil. Jadi semuanya bukan salah kamu atau siapapun."
Hati Irona sedikit tercerahkan. Benar juga. Lagipula Irona tidak memiliki kesalahan apapun pada Niken.
"Tau, lo. Emang rela kalo si Aksa digaet sama cewe lain, hah?"
Irona menggeleng lemah.
"Makanya jangan nyuruh Aksa ninggalin lo. Penyesalan itu datang di akhir." Arina menjelaskan panjang lebar dengan maksud membuka hati dan pikiran sahabatnya.
"Makasih, ya" ujar Irona tulus.
Mereka mengannguk dan mengusap bahu Irona untuk para kaum wanita. Kalau pria mengusap bahu Irona? Jangan berharap besok masih bisa bernafas.
"Kita tunggu aja permainan Eva selanjutnya"
***
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com