Bram menoleh ketika mendengar suara seorang wanita yang amat dia kenal.
Ya, siapa lagi jika bukan wanita yang sedang dia cari. Dialah Clara, Clara justru tengah duduk di sebuah kursi panjang di dekat Departemen Store tersebut.
"Kamu jadi membeli tas itu? Aku pikir, kamu takan membayarkan tas itu untukku," ucap Clara.
Bram pun bergegas mendekati Clara.
"Aku pikir, kamu meninggalkanku," ucap Bram.
Ya, Bram akui sangat cemas, dia takut kehilangan jejak Clara. Meski Clara sudah dewasa dan sudah mengerti caranya pulang ke rumah tetapi Bram lah yang membawanya ke sana. Bagaimana pun, apapun yang terjadi Clara harus pulang bersamanya. Lagi pula, Bram juga cemas karena kemarahan Clara.
"Memangnya, siapa yang mengatakan akan meninggalkanmu? Aku ingin ke toilet, tapi aku tak tahu, di lantai ini di mana letak toilet?" ucap Clara.
"Astaga, jadi tadi itu bukan karena kamu marah?" tanya Clara.
"Sedikit, tapi selebihnya aku tak tahan ingin buang air kecil," ucap Clara seraya tersenyum.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com