Tiga hati bertekuk takluk pada cinta
Mengeja rasa dengan satu tujuan
Menatap rindu pada sang kekasih yang dirasa nyata
Namun terhempas pada biduk yang bernama nelangsa
Cinta hadir tanpa disadari
Mengusik rasa dan menggema dalam jiwa
Saat kau tersenyum aku merasa itu cinta
Namun apa lah daya bunga lain pun ikut bahagia
Disaat ku tersadar bahwa bunga cinta telah mekar
Bunga rindu telah bermunculan
Kau, aku dan dia dalam satu tempat, yang bernama cinta.
Humaira duduk diantar bangku taman, menunggu seseorang yang satu jam lalu menelponnya. Jilbab maroon yang ia kenakan bergoyang tertiup angin sepoi yang singgah sesaat untuk mengusir rasa panas yang menyengat.
"Hai, Ra. . . Udah lama?"
"Baru aja, duduk lit."
Ya, Humaira berjanji akan menunggu Arlita di taman dekat kampusnya, Dua wanita cantik duduk bersebelahan dengan keanggunan yang memukau mata. Sesekali lirikan dari kaum Adam singgah pada mereka, namun hanya acuh yang mereka dapat.
"Jadi kamu mau tanya apa, Lit?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com