"Apa maksudmu, kenapa malah bertanya pada putramu, dia Istrimu bagaimana kamu bisa tidak tau tidur dimana istrimu semalam Andrea" marah kakek pada cucunya. kakek sangat tidak habis pikir dengan cucunya kali ini ,bisa bisanya seorang suami tidak tau dimana Istrinya tidur semalam.
"Sayang, Keano main sama bibi dulu ya, nanti papa bawa mama ke Keano" Keano berlari kedapur menemui bibi.
"Maaf kakek, tapi aku benar benar tidak ingat aku ketiduran sepulang menjemput mereka" jelas Andrea.
"Ceritakan yang jelas, lalu dimana sekarang Istrimu ?" tanya kakek sangat marah, cucu mantunya tidak ada dimana mana pada suaminya hanya diam saja.
"Kemarin Andrea menemukan Fely dan Keano sedang makan di angkringan didekat kompleks perumahan sebelah, sekitar 20 menit dari sini kek , kemarin pagi Andrea sudah berbicara dengannya mengenai hubungan kami, Fely menyetujui untuk kita memulai dari awal, tapi saat kemarin malam Andre membicarakan akan mengajaknya honeymoon, Fely menolak keras kek, Andrea kesal dia selalu menolak permintaan Andre sebagai suaminya, Andrea meninggalkan Fely dan Keano yang tidur dipangkuan Fely didalam mobil" ucap Andrea jujur.
'plak' Suara tamparan dari kakek pada cucu kesayangannnya . " Kamu tau apa kesalahannya mu? kakek tidak habis pikir dengan pikiranmu, kakek tau kau tidak pernah menyentuh istriku tidak pernah memenuhi nafkah batinku, tapi apa kamu pernah berpikir istrimu masih dalam proses penyembuhan, kenapa kamu selalu memaksa apa yang menjadi kehendak mu"
"Aku akan mencari istriku" Andrea berjalan menuju tempat ia menyimpan kunci mobilnya.
"Dimana kunci mobilku kek? semalam aku letakkan disini?" tanya Andrea, ia ingat betul. Andrea langsung berlari ke garasi untuk melihat mobilnya.
"Mobilnya tidak ada"batin Andrea. Andrea langsung mengambil kunci mobil milik kakeknya dan pergi mencari keberadaan Istrinya.
"Dasar bodoh, kenapa tidak mengecek nya terlebih dahulu" kakek berjalan menuju ruang CCTV. Ditempat lain Andrea sedang mengemudikan mobilnya sangat cepat keluar dari komplek perumahan.
"Dimana kamu sayang, maafkan aku" gumam Andrea, pagi hari seperti ini jalanan mulai ramai dengan pekerjaan kantoran dan anak sekolah yang hendak memulai aktifitas mereka dipagi hari untuk belajar dan bekerja.
Saat sedang fokus menyetir tiba tiba ponsel Andrea berdering.
"Ya kakek" jawab Andrea,ia memasang inport ditelinga nya.
"Cepat kembali Kerumah" perintah kakek pada cucunya, mendengar perintah kakeknya yang tidak masuk akal Andrea sangat marah. istrinya hilang dan kakeknya justru meminta dirinya kembali kerumah.
"Tidak usah banyak protes kalau kamu ingin istri ku segera ditemukan" ucap kakek lagi, ia tahu cucunya marah mendengar perintah nya.
"Baik kek" Andrea memutar balik mobilnya kembali Kerumah kakek. sesampainya dirumah Andrea segera masuk kedalam menemui kakek.
"Kenapa kakek memintaku pulang?" tanya Andrea.
"Sejak kapan otakmu tidak bekerja?" tanya kakek mencoba membuat cucu sadar telah melewatkan sesuatu yang penting.
"Apa maksud kakek, otakku bekerja terus, aku mencari istri ku diluar" jawab Andrea yang masih belum sadar apa yang telah ia lewatkan.
"Lihat!" kakek membuka sebuah sekaman CCTV kemarin malam.
"Kenapa kamu sangat egois? kakek tidak pernah mengajarkan mu seperti itu bukan?" tanya kakek, rekaman yang dibuka pertama adalah saat Andrea,Fely dan Keano sampai dirumah setelah makan malam diluar.
"kakek tidak tau apa yang kamu lakukan malam itu pada istri mu" Andrea memperhatikan rekaman CCTV itu, ia ada disana meninggalkan istri dan Putranya didalam mobil.
Saat sedang fokus tiba tiba kakek mengganti sekaman selanjutnya, kali ini berada didalam kamar Keano.
Fely datang menggendong Keano yang tertidur lalu membaringkan putranya keranjang. Kejadian selanjutnya sangat tidak terduga oleh Andrea sedangkan raut wajah kakek biasa saja seolah tahu apa yang Fely alami.
"kau lihat?" tunjuk kakek pada rekaman CCTV dimana Fely duduk dipojok kamar Keano sembari melihat kedua kakinya, menjambak rambut dan menangis, walaupun rekaman tersebut tidak bersuara kakek tau apa yang Fely lakukan kan katakan. Andrea sangat terpukul melihat keadaan Istrinya semalam , 'Aku melukainya lagi' batin Andrea menyesal.
Rekaman terus berlanjut , beberapa menit kemudian Fely beranjak berdiri keluar dari kamar putranya, di CCTV lain yang berada diruang tengah Fely mengambil sesuatu dari nakas, tidak terlihat apa yang diambil oleh Fely saat itu.
"Apa yang istriku ambil kek?" tanya Andrea yang terus memperhatikan gerak gerik Istrinya.
Kakek tidak menjawab ,beliau membuka rekapan lain digarasi, Fely memasuki mobil dan melajukan mobilnya dengan sangat cepat.
"Halo ,kerahkan semua anggota untuk mencari istriku, mulai dari rumah kakek kearah timur" ucap Andrea pada seseorang ditelepon setelah itu telepon mati.
Ditempat lain seseorang sedang menggerutu
"Ah, bisa bisanya dia berbicara tanpa bernafas lalu mematikan telepon tanpa mendengarkan ku bicara" seseorang yang tak lain itu adalah Vano, sekertaris Andrea, ia adalah salah satu orang kepercayaan Andrea, Vano tidak hanya bekerja di kantor saja, tapi dia juga memegang salah satu pekerjaan Andrea yang tidak banyak diketahui orang.
Dengan sangat tidak bersemangat Vano menghubungi seluruh anggota untuk melaksanakan perintah Andrea tadi. Vano meminta seluruh anggota mencari ketempat sejauh mungkin sampai istri bosnya ketemu, beberapa hari yang lalu bosnya mengatakan ada seorang mata mata lawan yang terus mengikuti istri dan Putranya, itu membuat Vano berfikir bisa saja kali ini Fely diculik oleh mereka. Bisa saja ia langsung mendatangi markas lawan, tapi kalo tidak ada bukti ia tidak bisa tiba tiba menuduh yang ada mereka dibantai pihak lawan.
Vano melajukan mobilnya menuju perbatasan wilayah ,semoga ia bisa menemukan petunjuk, ia menanyakan kesemua pintu tol apa ada mobil berplat nomor xxxx ,tapi tidak ada ,mobil yang ditumpangi Fely tidak masuk tol. Vano memutar arah Ia melihat kanan kiri untuk memastikan bahwa ia tidak melewatkan satu titik pun semoga ia dapat menemukan Istri dari bosnya itu.
"Mobil bos" ucap Vano saat melihat mobil Andrea didepan salah satu rumah sakit konsultasi. Vano langsung melajukan mobilnya memasuki area rumah sakit, mengecek apa benar yang ia lihat tadi mobil bos nya.
"Benar ini mobil bos, Dimana nona Fely?" Tanya Vano pada dirinya sendiri sembari mencari disekelilingnya. Ia bertanya pada salah satu satpam yang berada tidak jauh dari tempatnya.
"Permisi pak, apa bapak tau pengemudi mobil itu?" tanya Vano menunjuk mobil Bos nya.
"Maaf pak, saya tidak melihatnya, saya baru berganti sif dengan teman saya yang berjaga semalam, bapak bisa tanyakan dengan resepsionis siapa tau pemilik mobil sedang menjenguk seseorang didalam." saran satpas itu.
"Apa saya boleh melihat CCTV arah keparkiran ?" tanya Vano salah melihat salah satu CCTV yang mengarah ke tempat parkir itu.
Satpam itu tampak berfikir. "Saya bukan orang jahat, itu mobil teman saya yang dibawa Istrinya kemarin malam, tapi sampai sekarang dia belum kembali , saya diminta mencarinya dan menemukan mobilnya disini" jelas Vano tanpa ada kebohongan pada ucapannya.
"Baiklah mari saya antar menemui kepala keamanan Disini" satpam itu membawa Vano memasuki rumah sakit.
"Pak ada apa?" tanya salah satu Dokter saat melihat satpam itu buru buru.
"Ah ibu, bapak ini sedang mencari pemilik mobil itu ,mobilnya terparkir didepan tapi pemilik nya tidak ada" jelas satpam itu.