Pekan berikutnya, kami kembali bertemu. Mas Doni datang tanpa memberitahuku terlebih dulu. Siang itu sedikit mendung, kami berbincang di balik pagar kos ku.
"Kok Mika lama sih?"
"Di kamar Gill daritadi. Mas sih kalo mau datang tuh janjian dulu makanya."
"Mas tuh nelpon dari sejam lalu. Teruuss telpon Mika. Sampe nepi berapa kali. Tapi gak diangkat."
"Lho, iya kah? Hehe.. HP Mika di kamar soalnya. Haha.."
"Mika ada kuliah gak, besok?"
"Besok kan tanggal merah sehari."
"Libur ya berarti. Ikut Mas, mau gak?"
"Mau! Kemana?"
"Ayo ke Surabaya. Wishlist kita keliling Indonesia, dimulai dari.."
"Surabaya! Mika siap-siaapp..."
Drap.. drapp.. drapp..
Segera ku turuni tangga menuju kamarku. Aku begitu panik memilih baju, sedangkan tas ku berukuran kecil. Dalam pikiranku hanya ada kata, jalan-jalan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com