Seketika itu Gabby terdiam, dia menoleh secara perlahan dan menyipitkan matanya. Awalnya dia berpikir kalau Jason hanya bercanda. Namun, laki-laki itu mengangkat kertasnya sambil tersenyum lebar.
'Ruangan Nomor 29. Meja 12.'
"Ya kan, aku nggak bohong?" Jason menaik turunkan kedua alisnya, "Kalau kamu gimana? Kamu ada di ruangan nomor berapa?"
Jason yang tidak sabar menunggu jawaban Gabby, mengintip kertas yang dipegang perempuan itu. Matanya berbinar-binar saat ia melihat tulisan, Ruangan Nomor 29. Meja 11.
"Oh my God, Gabby!" Seperti orang yang menang undian, Jason tersenyum dengan lebar, "Kita satu ruangan dan aku duduk di belakangmu. Kita benar-benar berjodoh ini!"
Jodoh apanya…
Yang ada aku tambah sengsara tahu....
Gabby menghela nafasnya, berjalan mendahului Jason, dan kembali masuk ke ruangan 12. Dia duduk, membuka buku tulisnya dan kembali belajar. Dari ujung matanya, ia melihat Jason mengikutinya duduk di sebelahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com