Sekitar pukul 12 siang bis yang Gabby tumpangi berhenti di kota Bogor. Bis itu berhenti tepat di depan pintu masuk hotel yang sudah disewa oleh sekolahnya. Gabby yang baru saja bangun, mengusap matanya sambil turun dari bis itu.
Kondisi Gabby sudah jauh lebih baik sejak ia muntah. Mata perempuan itu terlihat cerah, seperti disinari oleh lampu neon. Begitu dia sudah berada diluar bis, perempuan itu langsung menutup matanya dan menghirup nafas dalam-dalam.
Pelatih Henri sudah berencana untuk mengajak Gabby makan siang. Karena Michael ikut, tanpa diundang, mau tidak mau Pelatih Henri juga mengajaknya makan siang. Setelah itu, Pelatih Henri memberi Gabby cardlock kamarnya.
Sayangnya, sekolah belum menyewakan kamar untuk Michael beristirahat.
"Maaf, tapi belum ada kamar yang kosong." Ucap resepsionis itu.
"Nggak mungkin!" Gabby menggebrak meja resepsionis, "Halo? Hotel sebesar ini nggak punya kamar kosong?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com