webnovel

Kamu Mau Berenang Nggak?

Michael membuka matanya lalu mendorong tubuh Gabby, "Bangun! Ayahmu ada disini."

Gabby mengusap matanya, membalik badannya lalu melihat ayahnya yang sedang berdiri di dekat pintu. Wajah ayahnya memerah membuat Gabby berpikir udara hari ini pasti panas.

"Kenapa ayah ada disini?" Gabby duduk di atas tempat tidur lalu menguap.

Daniel merasa lega saat melihat anaknya masih memakai baju, "Ayah kesini untuk memberitahu kalau sarapan sudah siap. Ayah khusus memasak mie seafood untukmu."

Tiba-tiba Gabby dapat merasakan perutnya bergetar, dia memegang perutnya lalu turun dari tempat tidur, "Kalau gitu ayo kita makan."

Gabby mencari tangan Michael yang masih berada di bawah selimut lalu menarik tangan laki-laki itu. Hal itu membuat Michael mau tidak mau turun dari tempat tidur dan ikut sarapan dengan mereka.

Tapi saat Michael melihat wajah ayah Gabby yang seakan-akan ingin memakannya, Michael melepas tangan Gabby, "Kamu pergi duluan aja. Aku masih harus ke kamar mandi."

"Mau ngapain?" Tanya Gabby.

Daniel mengambil alih percakapan mereka dan menarik tangan Gabby, "Yang pasti laki-laki perlu mengurus masalah mereka sendiri. Kamu jangan tanya yang aneh-aneh, biarkan dia ke kamar mandi."

Michael melihat Gabby dan ayahnya keluar dari kamarnya. Laki-laki itu menutup pintu kamarnya lalu berjalan ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

--

"Gabby, ayah perlu bertanya hal penting kepadamu." Daniel menghentikan langkahnya di tengah ruang keluarga, "Apa tadi malam Michael memaksamu untuk tidur dengannya?"

Gabby melipat tangannya di depan dadanya, "Ok pertanyaan ayah nggak masuk akal."

"Sudah jawab saja!" Daniel menghela nafasnya.

"Nggak yah, tadi malam aku lupa memberi Michael lotion anti nyamuk makanya aku ke kamar Michael. Karena merasa ngantuk aku ketiduran disana." Jelas Gabby panjang lebar,

Daniel berusaha mempercayai perkataan anaknya, dia memegang pundak Gabby, "Kalau gitu kamu harus janji sama ayah untuk tidak tidur bersama Michael lagi."

Gabby menggelengkan kepalanya, "Nggak janji yah. Michael itu orangnya enak untuk diajak tidur bareng." Perempuan itu menyadari pemilihan katanya tidak tepat, "Maksudku! Maksudku badannya hangat jadi lumayan yah seperti selimut pribadi."

"Dia itu laki-laki dan kamu perempuan! Mana bisa kamu tidur dengan laki-laki yang dimana kalian belum ada hubungan suami istri!" Daniel melepas pegangannya dari pundak Gabby.

"Habis gini kan kami akan menikah?" Gabby mengerutkan keningnya.

"Apa.." Daniel tidak bisa melanjutkan kata-katanya, tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh anaknya.

Gabby mengibaskan tangannya, "Sudah lah, aku lapar yah." Perempuan itu berjalan meninggalkan ayahnya.

"Salah apa aku..." Daniel menggelengkan kepalanya lalu jalan mengikuti Gabby dari belakang. Pria itu berjanji akan memasang obat anti nyamuk yang banyak di kamar anaknya dan kamar Michael. Awas saja sampai mereka tidur bersama lagi!

--

Setelah sarapan, Gabby ingin mengajak Michael berjalan mengelilingi tempat pemancingan ayahnya. Awalnya Daniel ingin menemani mereka, untuk memastikan Michael tidak mengambil kesempatan lagi. Hanya saja hari ini Daniel sibuk, banyak pekerjaan yang menumpuk.

Hal itu menyebabkan Gabby berjalan dengan Michael. Tangan kiri perempuan itu membawa topi jeraminya, sedangkan tangan kanan nya menggenggam tangan Michael.

"Itu kolam terbesar yang ada disini." Gabby menunjuk ke arah salah satu kolam.

Kolam itu di kelilingi oleh pohon-pohon besar. Di atas air itu ada beberapa bebek yang sedang berenang. Tidak jauh dari sana Michael dapat melihat ada pegawai ayah Gabby yang sedang menebar jaring.

Jika berjalan mendekat, Michael bahkan dapat melihat ikan-ikan yang dia tidak tahu jenisnya. Udara di sana sangat sejuk, setiap menarik nafas rasanya seperti jantungnya sedang dibersihkan.

Michael dapat melihat tidak jauh dari tempat mereka berdiri tante Shelly sedang duduk dan bermain dengan handphonenya. Sejak pagi dia menggerutu karena suaminya tidak bisa menemaninya berlibur disini.

"Hey, mau berenang nggak disini?" Bisik Gabby di telinga Michael.

"Berenang?!" Michael melihat kolamnya kembali. Di kolam itu ada banyak ikan dan mungkin udang, apa Gabby sudah kehilangan akal sehatnya?

"Kamu sudah gila apa? Bahaya tahu berenang disini!" Michael menggelengkan kepalanya.

Michael tidak bisa membayangkan jika dia berenang di kolam ini. Bagaimana jika ada ikan yang tiba-tiba masuk ke dalam baju atau celananya?

Gabby berdecak, "Kamu ini jangan terlalu takut dong! Kan seru bisa berenang bareng ikan."

"Aku mengajakmu kesini karena aku ingin berenang." Lanjut Gabby.

"Beneran nih gak mau ikut berenang?" Tanya Gabby sekali lagi.

Michael menggelengkan kepalanya dengan serius, "Heh, kamu mikir nggak sih kalau mungkin di dalam kolam ada ikan yang berbahaya?"

"Aku tahu!" Gabby mengalihkan pandangannya dan melihat kolam, "Tapi udara seperti ini cocok untuk berenang."

Gabby tidak menunggu jawaban dari Michael dan berlari ke arah kolam. Saat dia ingin menjatuhkan dirinya di atas air Gabby mendengar namanya dipanggil.

"Gabby!" Shelly berjalan mendekat, "Ini ibumu mau video call!"

"Aduh." Bisik Gabby.

Gabby membenarkan rambutnya lalu memutar badannya, dia berjalan ke arah tantenya. Di layar handphone tantenya perempuan itu dapat melihat wajah ibunya.

"Halo bu!" Sapa Gabby, perempuan itu berusaha tersenyum.

Agnes mengerutkan keningnya, "Kamu nggak bikin masalah kan?" Mata Wanita itu mengawasi tubuh Gabby dari kepala sampai kakinya.

"Astaga ibu tidak mempercayai ku ya?" Gabby melipat tangannya di depan dadanya, "Kalau nggak percaya coba saja tanya sama tante Shelly."

Shelly menggigit bibir bawahnya, tidak tahu harus menjawab apa. Wanita itu tiba-tiba teringat saat Gabby berusia dua tahun dia pernah mengisi botol minumnya dengan air kolam. Dan lebih parahnya lagi anak itu menyuruh ayahnya untuk meminum air itu.

"Eh, yah maksudku dia belum melakukan apa-apa." Shelly melihat layar handphonenya.

Agnes menyipitkan matanya, merasa ada yang janggal. Tapi wanita itu tidak mengatakan apa-apa, dia kembali melihat Gabby, "Ibu akan menyusul kalian dalam beberapa hari," Agnes menaruh tangannya di bawah dagunya, "Ngomong-ngomong mana Michael? Ibu mau bicara sebentar."

"Ibu mau kesini?!" Mata Gabby melotot namun perempuan itu cepat-cepat mengalihkan layar handphonenya ke arah Michael, "Michael! Ibuku mau ngomong sebentar!"

Agnes melihat calon menantunya itu dengan perasaan haru. Michael sedang berjongkok dan memasukkan ujung jari telunjuknya ke dalam kolam ikan. Di sebelah Michael ada Nara yang setia menemaninya.

Hahh, untung saja dia akan menjadi calon menantu ku, sudah ganteng sikapnya polos lagi, Batin Agnes.

Michael menoleh saat merasa namanya dipanggil, dia melihat wajah ibu Gabby di layar handphone. Dengan cepat laki-laki itu berdiri dan membenarkan celana jeansnya. Sesampainya di depan handphone yang dipegang Gabby, Michael menundukkan kepalanya.

"Halo tante," Michael tersenyum, "Apa kabar?"

"Tante baik-baik saja," Agnes membalas senyuman Michael, wanita itu merasa seperti lebih menyayangi Michael daripada anaknya sendiri, "Tante akan menyusul kalian dalam beberapa hari. Tolong jaga Gabby ya, jangan sampai dia membuat masalah."

"Tentu saja tante." Michael menganggukan kepalanya.

Setelah itu Agnes melihat Gabby dan mengatakan kalau masih ada kerjaan yang menumpuk. Tidak lama kemudian wanita itu memutuskan panggilannya lalu Gabby mengembalikan handphonenya ke tantenya.

Gabby menoleh lalu memelototi Michael, dia menunjuk dada laki-laki itu, "Kamu jangan berani-beraninya ngelapor ke ibuku ya! Ngerti nggak?"

"Ya selama kamu nggak membuat masalah," Michael menurunkan tangan Gabby, ���Aku nggak akan ngelapor ke ibumu."

"DIh ngancem," Gabby mengerucutkan bibirnya, "Iya iya aku nggak akan membuat masalah, suamiku yang tersayang."

Setelah mengatakan itu Gabby pergi meninggalkan Michael dan berlari ke arah Nara. Perempuan itu bertekad harus bersenang-senang sebelum ibunya datang ke sini. Bisa-bisa nanti waktu ibunya datang dia tidak bisa berlibur dengan tenang karena mendengar omelan ibunya.

--

"Michael kamu beneran nggak mau berenang?" Tanya Gabby setelah makan siang, perempuan itu duduk di atas tempat tidur Michael.

Michael menghela nafasnya yang keseribu kalinya hari ini, dia mematikan layar handphonenya lalu melihat Gabby, "Aku sudah bilang berapa kali kalau kolam ikan itu berbahaya?"

"Apanya yang bahaya? Masa ikan-ikan itu akan gigit kaki kita?" Gabby mengerutkan keningnya.

"Intinya adalah jangan berenang di kolam ikan," Michael kembali bermain game di handphonenya, "Kalau kamu mau ya besok minta tantemu untuk mengantarmu ke kolam renang umum. Pasti mereka memperbolehkan mu."

Gabby memutar bola matanya, "Kamu itu orang yang sangat membosankan tahu nggak?"

Michael tidak mendengarkan dan tetap fokus bermain game di handphonenya.

"Seperti orang tua saja! Kamu ini usia berapa sih?" Gabby berdecak kesal, "Lagian kolam ikan yang aku maksud itu bukan kolam yang ada ikannya! Dan juga aku sudah sering berenang di kolam itu."

Gabby berdiri dari tempat tidurnya, "Ya sudah kalau kamu nggak mau ikut. Selamat bersenang-senang di dalam kamar yang membosankan ini!" Perempuan itu keluar kamar lalu membanting pintu kamar Michael.

"Hey, tunggu aku!" Seru Michael, dia bergegas turun dari tempat tidur.

Nächstes Kapitel