webnovel

Guardian

Sejak kemarin dia terdiam, pikirannya melayang pada apa yang terjadi kemarin bahkan Jason yang sebagai sahabatnya dia abaikan. Apalagi sejak penjelasan tentang sejarah Zodiak tadi membuat dia semakin pusing. Jika memang bunga kemarin asli apa benar dia adalah zodiak yang beruntung dan jika diingat aroma kemarin membuat dia yakin tapi dia takut. Apalagi suara yang dia dengar kemarin yang menyebutnya guardian dari Zodiak Libra, buat pusing saja.

Dia takut jika hal ini akan membawanya dalam masalah besar apalagi dia membenci segala hal yang merepotkan. Jika di pikirkan akan semakin rumit tapi dia yakin satu hal bahwa ialah Zodiak Libra yang terpilih.

"Son," panggil Arsen setelah sadar dari lamunan panjangnya.

"Sen, kau ini kenapa sejak kemarin terlihat aneh," kesal Jason walau dia senang akhirnya Arsen memanggilnya.

"Maaf, hanya ada sedikit masalah," sahut Arsen menggaruk rambutnya yang tidak gatal sama sekali.

"Kau bilang hanya, kemarin kau pergi di waktu setelah jam makan siang, lalu kau kembali saat matahari akan naik apa yang terjadi Sen," tanya Jason khawatir akan keadaan sahabat kecilnya ini.

arsen menghembuskan napas pelan menatap kedua sepatu sekolahnya dengan tatapan tidak minat. Ingatan soal kemarin kembali membuatnya takut jika semua yang dia lihat adalah nyata. Tapi dia sangat penasaran akan hal itu, apalagi jika dia benar-benar seorang Guardian seperti suara yang menggema kemarin.

"Kemarin aku menemukan bunga violet dan juga aku mencium aroma keberuntungan kita," ucap Arsen.

"Apa! Bunga violet? Apa itu asli Sen, dan aroma yang kau cium apa benar aroma peppermint, kayu pinus dan vanilla?" tanya Jason cepat membuat Arsen hanya mengangguk.

Jason terdiam dia berpikir jika semuanya yang diceritakan Arsen benar berarti dia.

"Sen," panggilnya. "Sebenarnya aku hanya tahu sedikit tentang hal itu tapi sepertinya kau adalah penjaga dari Zodiak Libra," lanjut Jason membuat Arsen terkejut.

"Kemarin aku juga pingsan karena ada cahaya biru terang dan aroma itu yang kuat lalu yang aku dengar hanya 'Guardian', 'Guardian' tapi aku tidak tahu siapa yang mengucapkan itu," ucap Arsen menjelaskan kejadian kemarin.

"Sen, Guardian artinya penjaga bukan dan kita Zodiak Libra artinya kau adalah penjaga dari Zodiak Libra. Tapi yang aku tau tidak ada masalah dengan bulan tapi kenapa Guardian di bangkitkan," jelas Jason membuat Arsen semakin pusing

"Maksudnya apa?"

"Sebenarnya ini cerita lama tapi dulu sekali pernah terjadi peperangan antara kaum Bintang dan kaum Iblis, kau tahu bukan cerita soal bulan yang tiba-tiba tidak muncul saat itu terjadi peperangan hebat antara Guardian dan kaum Iblis. Guardian itu adalah kedua belas Zodiak yang terpilih merekalah yang bisa menyelamatkan bulan dari kehancuran karena makhluk jahat itu." kata Jason.

"Dan jika guardian dibangkitkan lagi tandanya bulan akan hancur tapi bukankah waktu itu semua kaum Iblis telah mereka hancurkan. Aku tidak tahu jelasnya soal cerita itu tapi itu adalah perang besar antara kaum kita dengan kaum Iblis. Tapi katanya kejadian itu ada hubungannya dengan kaum Angel, entah itu benar atau tidak. Aku juga tidak tahu."

Arsen bingung, penjelasan Jason membuatnya semakin pusing. Bahkan mulai jenuh akibat penjelasan panjang lebar dari sahabat kecilnya itu.

"Tapi Sen, jika yang kemarin memang benar, kau sebaiknya harus bilang pada Kepala Sekolah. Karena aku yakin Guardian lain pasti akan muncul dengan berjalannya waktu," ucap Jason lagi dengan semangat.

Tapi Arsen mulai berpikir bahwa ucapan Jason ada benarnya.

"Son, kalau begitu aku pergi dulu dan juga kalau kau lihat Sera beri tahu dia aku baik-baik saja," ucap Arsen meninggalkan Jason yang terdiam.

'Semoga kau bukan Guardian itu Sen.'

Arsen berjalan menuju ruang kepala sekolah sejak tadi dia selalu berpikir apakah benar, tapi dia harus yakin bukan terhadap apa yang dia lihat. Tatapannya begitu bimbang apa dia harus memberi tahu Kepala Sekolah atau tidak. Tapi dia sangat penasaran akan semua cerita Jason, dia yakin kalau sahabat kecilnya itu tidak mungkin membual soal Guardian.

Saat di ruangan itu terlihat Arsen dikejutkan dengan tiga pria yang dia tahu bahwa mereka dari Zodiak yang berbeda-beda keluar dari ruangan Kepala Sekolah. Karena dia tidak peduli dia langsung mengetuk pintu ruangan Kepala Sekolah.

"Masuk," ucap Kepala Sekolah membuat Arsen masuk ke dalam.

"Selamat pagi," salam Arsen membungkukkan badannya saat melihat Kepala Sekolah yang menatapnya.

"Siapa?"

"Saya Darius Arsen Hasel dari Zodiak Libra, saya kemari karena saya ingin tahu soal Guardian dari setiap Zodiak," ucap Arsen tanpa basa-basi.

"Kau tahu dari mana soal Guardian?" tanya Kepala Sekolah yang menyuruhnya duduk.

"Sebenarnya...." Arsen menjelaskan kejadian kemarin dengan detail membuat kepalanya Sekolah mengangguk paham akan kejadian itu.

"Jadi kau mendapatkan keberuntungan itu," sahut Kepala Sekolah menatap Arsen yang mengangguk.

"Jika memang benar sebaiknya kau ke perpustakaan sekarang dan cari tiga pria yang kau lihat di depan ruanganku tadi," ucap Kepala Sekolah membuat Arsen langsung akan pergi tanpa bertanya, namun sebuah suara membuatnya mengehentikan langkahnya.

"Tapi apa kau siap dengan resiko yang terjadi jika kau benar Guardian Zodiak Libra?"

"Resiko? Resiko apa?"

"Kau akan tahu nanti tapi aku ingatkan jika saat itu datang kau tidak bisa mundur dari takdir ini," sahut Kepala Sekolah enggan menjawab pertanyaan Arsen.

Arsen yang sadar akan itu langsung pergi dari ruangan Kepala Sekolah. Pria paruh baya itu tidak tega mengatakan soal resiko yang mungkin akan membuat para Guardian putus asa tapi ini adalah takdir yang memang sudah diatur untuk mereka.

"Akhirnya Guardian Libra, tapi apa dia sanggup dengan resikonya. Ah... Sudahlah yang penting aku menjalankan tugas dengan benar," gumamnya lalu kembali bekerja.

Arsen bingung maksud resiko yang diucapkan kepala sekolah. Apa benar jika dia Guardian, dia akan mendapatkan resiko itu saat menerimanya tapi dia bingung. Karena terlalu larut di dalam pikirannya Arsen sampai tidak sadar jika sudah berada di depan perpustakaan sesuai perintah Kepala Sekolah tadi. Saat masuk dia tidak bisa menemukan ketiga pria itu dan berakhir dia yang mengelilingi perpustakaan. Sampai matanya menangkap ketiga pria itu sedang berdebat dengan pria dari zodiak lain.

"Itu mereka tapi dia siapa," ucap Arsen mencoba mendengar pembicaraan mereka tapi dia tidak bisa mendengar apa pun membuatnya pasrah dan menghampiri mereka.

"Maaf mengganggu apa benar kalian yang disuruh Kepala Sekolah untuk mencari tahu tentang Guardian setiap Zodiak," ucapan Arsen membuat mereka menatapnya.

"Siapa ya?"

"Aku Guardian Zodiak Libra," jawabnya santai tanpa peduli pada ekspresi terkejut mereka.

Nächstes Kapitel