Dua bulan berlalu ...
Aaron berdiri di balik beberapa orang yang menyaksikan prosesi ijab Qabul Keyra dan Daniel. Dia datang tanpa mau mendekat meski telah diundang Keyra. Pria yang mengenakan celana jeans hitam dipadu dengan kemeja hijau itu tidak berani melihat mantan istrinya menikah dengan pria lain meski hatinya mencoba untuk merelakan. Melihat dari jarak jauh adalah pilihannya.
"Semoga kalian bahagia," gumam Aaron dengan mata yang berkaca-kaca masih selalu dengan rasa sesal karena menyia-nyiakan Keyra begitu saja hanya karena mengikuti dendam rekaan ibunya.
"Aaron," panggil seorang wanita dari belakang Aaron sembari menggendong bayi laki-lagi berusia sekitar lima bulan.
Aaron pun menoleh dan tersenyum menatap wanita dan bayi itu. "Jashmine?"
"Kenapa tidak mendekat?" tanya Jashmine dengan tatapan menyelidik. Dia melihat mata kakaknya itu tampak merah seperti habis menangis.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com