Keenan menghentikan mobilnya, kemudian menoleh menatap Jashmine yang gugup akan tatapannya. Dia menatap gadis itu, memastikan apa dia memang harus menikahinya? Namun banyak hal yang harus dipikirkan sebelum mengambil langkah besar itu, apalagi dia baru diberi kepercayaan oleh sang ayah untuk menjadi CEO kedua, dia tidak ingin mendadak menikah juga dengan keterpaksaan.
"Kenapa berhenti?" tanya Jashmine.
Bukannya menjawab, Keenan malah balik bertanya, "apa kamu mau jika kunikahi?"
"Aku tidak tahu," jawab Jashmine kemudian kembali berkata, "tapi aku sudah menjadi milik mu, aku tidak bisa menolak."
"Apa kamu menyukai ku?" tanya Keenan secara refleks. Mungkin ini terlalu cepat, tapi sudah terlanjur.
"Apa kamu menyukai ku juga?" Jashmine malah balik bertanya.
Keenan bergeming sejenak untuk menetapkan hatinya. "Sepertinya aku menyukaimu."
"Baru sepertinya, belum menyukai, maka aku juga begitu." Jashmine malah mengikuti jawaban Keenan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com