webnovel

Kang Mas Satria

"Jangan GR deh, Bang. Itu di mata kamu ada sesuatu. Makanya aku memerhatiin kamu."

"Ada apa memangnya? Jangan bercanda ya, Rea. Jangan-jangan mereka melihatku karena itu."

Aku menahan tawa melihat wajah percaya dirinya berubah menjadi panik. Bahkan dia langsung berhenti melangkah. "Beneran deh, Bang." Aku semakin menggodanya.

"Oke, bagian mana? Tolong ambilkan." Dia memosisikan dirinya tepat menghadap ku dengan mata terpejam. Tiba-tiba angin berhembus mengoyangkan sebagian poninya yang tergerai. Gila! Jantungku rasanya kayak mau copot. Heran, kenapa aku malah dibuat deg-degan begini? Ya ampun! Wake up! Rea!

Tanganku terangkat. Jari telunjukku menyentuh pangkal hidungnya lalu menyusur, melukis lekukan sempurna wajah Satria. Sepertinya aku memang nggak akan pernah bosan melihatnya. Ketika jari telunjukku menyentuh bibirnya, tiba-tiba dengan cepat dia menggigit ujung jariku. Aku terkesiap dan mengaduh.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel