"Nama aku, Via."
Gadis itu tersenyum canggung ketika melihat seorang laki-laki yang berada disampingnya saat ini tengah menatap kepadanya tanpa mengalihkan pandangannya sekalipun saja membuatnya benar-benar salah tingkah.
"Kamu, jangan lihatin aku kaya gitu."
Kening dari laki-laki itu pun berkerut, berkata, "Lho, emangnya kenapa?" tanyanya.
"Karena Via gak biasa diperhatiin kaya gitu," ujarnya berterus terang.
Kemudian satu tangannya ia gunakan untuk menggenggam pergelangan tangan dari Via dan membawanya ke pangkuannya hingga dirinya merasa nyaman.
Akan tetapi, berbeda dengan Via yang saat ini jantungnya sudah meminta untuk dikeluarkan sehingga membuat gadis itu benar-benar gugup saat ini.
Laki-laki itu tersenyum, namun kini menatap langit yang masih begitu cerah seakan mewakili perasaannya yang saat ini begitu senang dengan pertemuannya yang tidak sengaja saat ini.
"Via," panggilnya kepada gadis disampingnya itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com