webnovel

Masalah Baru

Setelah semua urusan di Indonesia selesai, Zayn dan Arunika segera kembali ke Mesir. Mereka harus segera menyelesaikan segala urusannya di Mesir karena satu bulan mendatang mereka berdua harus kembali ke Indonesia untuk mengadakan acara resepsi pernikahan mereka. Saat ini, keduanya sudah berada di Mesir dan sudah mulai beraktifitas seperti biasanya.

Kedua profesor muda ini menghabislan seluruh waktunya di kampus dan juga dengan sesekali masih menjadi hacker atau sekedar membuat sistem perlindungan untuk beberapa perusahaan di beberapa negara. Zayn dan Arunika termasuk kategori white hat.

Dimana ada karakter antagonis, di situ pasti ada karakter protagonisnya. Dalam dunia hacker, White Hat merupakan jenis hacker baik yang melakukan hal positif. Umumnya, hacker jenis ini akan mencoba mencari titik lemah dari suatu sistem dan memberikan solusi agar sistem tersebut tak mudah ditembus.

Zayn dan Arunika juga seorang Grey Hat. Jenis Hacker yang satu ini tidak mudah diprediksi aktivitasnya. Hal tersebut karena seseorang dibaliknya dapat berperan sebagai hacker antagonis atau pun protagonis, tergantung kepada situasi dan kondisi. Tak heran bila memang hacker seperti ini, tak dapat dipercaya secara penuh. Meskipun begitu Zayn dan Arunika sangat bisa di percaya karena basic pendidikan agama Zayn yang notabene adalah seorang Gus.

"Kakak, apakah agen itu akan kembali menghubungi kita kelak?" Arunika yang baru saja selesai mandi duduk di samping suaminya yang tersenyum ke arahnya.

"Bisa iya, bisa tidak, Sayang. Semua itu tergantung kita juga. Kalau kita sudah memutuskan untuk menjadi manusia normal dan sama sekali tidak berhubungan kembali dengan mereka, maka kita akan aman." Arunika mengangguk dan meletakkan kepalanya di dada Zayn.

"Sebagai seorang Ethical Hacking, kita akan bersantai tetapi masih tetap menghasilkan. Meski terkadang penilaian sebagian orang terhadap seorang hacker adalah negatif, namun disatu sisi profesi ini lumayan menjanjikan asalkan dijalankan dengan benar dan profesional, tidak merugikan orang lain." Arunika mengangguk mendengarkan kata-kata suaminya.

"Iya, Kakak, untuk menjadi seorang hacker profesional atau ethical hacking, kita memiliki modal yang sangat bisa di andalkan. Keahlian kita di bidang programming belum dapat di tandingi. Dan itu adalah skill utama yang harus dimiliki.

"Kita mengetahui bahasa pemrograman serta cara menjalankannya. Mempunyai skill dan pengetahuan mengenai sistem operasi dan bahasa pemrograman, dan memanfaatkannya untuk membantu organisasi atau institusi (tempat mereka bekerja) serta meningkatkan keamanan dan melindungi data. dan yang pasti kita tidak melanggar hukum." Arunika dan Zayn sedang bersantai saat ponsel Zayn berbunyi dan saat melihat nomor yang muncul, Zayn mengerutkan dahinya, dia menatap Arunika.

"Siapa Kakak?" Zayn kemudian berbicara sebentar lalu memutuskan sambungannya sementara Arunika sangat penasaran dengan apa yang baru saja di dengar oleh suaminya.

"Sayang, kita harus berkemas dan harus segera kembali ke Indonesia. Umi dan Abiku hilang karena esawat mereka jatuh, meski aku yakin umi dan abi masih hidup, kita perlu kembali untik mencari keberadaan mereka." Arunika segera berkemas dan mereka berpamitan kepada Papa Arunika Profesor Haedar dan segera kembali.

Sore hari kedua orang yang sangat mereka nantikan tiba. Zayn dan Arunika langsung disambut hangat oleh Ziyad dan Kirana juga Kaif dan Ahfaz.

"Assalamu'alaikum, Kakek, Nenek, Om Kaif, Om Ahfaz, maaf kami baru tiba karena kami harus menyelesaikan beberapa hal sebelum terbang ke Indonesia.

Zayn meminta maaf, lalu dia da Arunika segera diajak kedalam ruang keluarga, Mereka akan membicarakan masalah hilangnya Ayya dan Rafi. Seluruh keluarga menjadi bingung kenapa Ayya dan Rafi tiba-tiba menghilang tanpa kabar.

"Kakek, Nenek, Zayn dan Arunika sudah menyelidiki masalah ini sebelumnya. Umi dan Abi memang berada di bandara dan akan menaiki pesawat itu, tetapi mereka kemudian bertemu dengan seseorang yang terkena serangan jantung. Lalu Abi dan Umi tidak terlihat lagi di bandara. Zayn lalu meretas CCTV beberapa rumah sakit disekitar bandara, ternyata benar dugaan Zayn. Ternyata umi dan abi mengantarkan orang itu sampai ke rumah sakit dan menunggu sampai orang itu mendapat perawatan.

"Lalu keduanya kembali ke Bandara, tetapi mereka sepertinya ketinggalan pesawat. Mereka akhirnya meninggalkan bandara. Zayn belum bisa menemukan keberadaan mereka. Tetapi menurut Zayn saat ini keduanya baik-baik saja." Zayn menjelaskan dengan rinci keadaan kedua orang tuanya dan semua orang bisa bernafas dengan lega. Saat ini, mereka semua masih mencoba menghubungi Ayya dan Rafi tetapi belum menemukan dimana saat ini mereka berada.

"Syukurlah Zayn, kita berdo'a semoga kedua orang tuamu baik-baik saja." Kirana kemudian membuatkan minum untuk kedua cucunya.

"Zayn, coba kau cari informasi tentang beberapa laboratorium yang tercanggih yang ada di Singapura. Umi mu berkata dia menyewa sebuah laboratorium untuk mengerjakan proyeknya. Lalu kau cari tahu apakah Umi mu ada diantara tempat-tempat itu." Ziyad membaritahu Zayn. Tentu saja, Zayn dan Arunika akan melakukannya. Keduanya langsung mengeluakan laptopnya, wajah keduanya terlihat sangat serius sehingga semua orang tidak berani mengeluarkan suara mereka.

Lalu keduanya terlihat tersenyum, Ziyad merasa lega. Sementara Kirana, Kaif dan Ahfaz saling memandang satu sama lain.

"Kenapa kalian bertiga tersenyum seperti itu?" Kirana heran sekaligus kesal, dia sangat khawatir setengah mati tetapi suami dan kedua cucunya malah tersenyum mencurigakan.

"Nenek, kemarilah,.." Zayn memanggil Kirana dan memperlihatkan di dalam laptopnya, disana terlihat umi dan abinya sedang berada di laboratorium mengerjakan proyeknya. Kaif dan Ahfaz juga melihat kalau kakak dan kakak iparnya sehat dan baik-baik saja. Mereka pun bisa tenang sekarang, Kirana langsung menelepon umi Hana dan memberitahukan kalau Ayya dan Rafi baik-baik saja.

"Ya Alloh,,Alhamdulillah,akhirnya kami bisa mengetahui kabar putri kami,terima kasih banyak ya Allah,mereka baik-baik saja,jaga dan lindungi mereka dimana pun mereka berada.."Kirana kemudian melakukan sujud syukur,mereka akhirnya merasa lega,Kaif dan Ahfaz kemudian segera berkemas,mereka akan kembali ke pesantren masing-masing sore ini juga,karena Kaif harus menghadiri acara di Kediri,sedangkan Ahfaz,dia sudah pergi begitu lama,kasihan Azka mengurus pesantren seorang diri,jadi dia juga akan segera kembali,mereka semua sangat bersyukur,akhirnya mengetahui kalau Rafi dan Ayya baik-baik saja.

"Zayn, Arunika, kalian beristirahatlah dulu! pasti kalian capek kan.." Ziyad menghampiri Zayn dan Arunika, mereka masih berada di ruang keluarga.

"Tidak Kek, kami sudah tidur di dalam pesawat sampai puas, cuma agak jetlag aja. Arunika ingin jalan-jalan mencari udara segar." Zayn memandangi wajah istrinya gemas. Setelah menempuh perjalanan jauh, bukannya beristirahat malah ingin berjalan-jalan.

"Zayn, Arunika, sebaiknya kalian ikut kakek! kalian pasti akan senang datang ketempat ini." Zayn mengajak kedua cucunya ke bukit dimana disana terdapat makam kakek dan nenek buyutnya.

"Baik kakek.." Kedua cucu Ziyad itu tidak terlalu banyak bicara seperti Ahfaz dan Kaif, keduanya adalah seorang jenius. Jadi, dia cenderung lebih banyak diam. Mereka juga tidak memiliki banyak teman, keduanya lebih senang bergelut dengan komputer dari pada dengan orang lain. Mereka berdua hanya berinteraksi dengan keluarga saja, itu pun tidak semua anggota keluarga bisa mendekati mereka dengan mudah.

Nächstes Kapitel