webnovel

Arunika

Zayn terbangun dan merasakan bahunya mati rasa,ternyata gadis kecil yang kemarin menangis dan duduk disampingnya itu tertidur dan bersandar padanya.

"Hmm..pantas saja,hei..adik..bangunlah,bahuku sudah mati rasa,ini sudah jam sepuluh malam,satu jam lagi pesawat kita mendarat."Zayn mencoba membangunkan gadis kecil itu,zayn melihat dengan jelas sekarang wajah gadis disampingnya ini,bulu matanya yang lentik,hidungnya yang mancung,dan bibirnya merah alami,gadis ini tidak memakai riasan apapun,dia benar-benar polos,tetapi terlihat sangat cantik dan imut,Zayn jadi penasaran dengan mata gadis ini,karena tadi dia dalam keadaan menangis dan Zayn tidak begitu memperhatikan wajahnya.

"Hoaaammm..."Gadis itu menguap cukup lebar dan merenggangkan kedua tangannya,hampir saja Zayn terkena tangan gadis itu.

"Kenapa kau tertidur dibahuku tadi?sekarang rasanya pegal sekali."Zayn perlahan memijit bahunya yang mati rasa dan sangat pegal.

"Maafkan aku kak.aku tidak sengaja."Gadis itu memohon dengan menampakkan mata yang berbinar,sangat cantik sekali,dalam satu tatapan Zayn yakin kalau gadis ini adalah seorang blasteran.salah satu orang tuanya sudah pasti orang indonesia,tetapi salah satu dari mereka mungkin saja orang timur tengah,entah itu Turki,Arab,Dubai atau Lebanon,atau Mesir.yang pasti wajahnya sangat unik.

"kumaafkan,tetapi kita belum berkenalan,aku Zayn,siapa namamu?Zayn sangat menyukai gadis ini,menurutnya dia sangat berani.dan juga agak konyol,tetapi tingkahnya sangat menggemaskan,dia benyak bicara dan cuek.

"Oh iya,perkenalkan,aku,Arunika Derana."Zayn menerima uluran tangan gadis yang mengaku bernama Arunika Derana ini,Zayn pun langsung tersenyum.

"Arunika,cahaya matahari pagi setelah terbit,cahaya yang menghangatkan"

"Derana ,tahan dan tabah menderita sesuatu,seseorang yang sangat kuat,tidak mudah patah hati dan juga tidak mudah putus asa."Zayn mengacak rambut panjang gadis itu yang berwarna kecoklatan.

"Waaaoooowwww kak Zayn,namaku sangat indah kan?kakak mau ke Mesir"tanya Arunika dengan wajah polosnya,Zayn mengangguk,lalu dia menatap Arunika sambil tersenyum.

"Kamu sendiri mau kemana,kenapa sendirian?"Zayn gemas,dari tadi ditanya kenapa pergi sendirian,tetapi malah menjawab dengan kata-kata yang lain yang nggak nyambung dengan pertanyaan Zayn.

"Aku mau ke Mesir kak,tepatnya,aku mau ke kota Alexandria."Jawab Arunika dengen senyum cantiknya sambil mengedipkan matanya.Zayn mencubit hidung gadis kecil itu.

"Kenapa sendiri?"Zayn mulai kepo,sementara gadis itu sedang melihat ponselnya,jari-jarinya menari diatas ponselnya,dia lalu menekan vitur camera di ponselnya dan mengarahkannya kepada dirinya sendiri dan Zayn.

"Cekrek."Zayn langsung melotot melihat gadis itu yang dengan pedenya memotret dirinya.

"Arunika,kamu kenapa memotret kakak,mana tidak minta ijin dulu lagi,dasar gadis nakal."Arunika hanya tersenyum sambil menjulurkan lidahnya.

"Maaf kak,kita kan akan berpisah saat turun nanti,aku mau menyimpan foto kakak,untuk kenang-kenangan,kakak ganteng banget sich,,boleh ya kak?"Arunika memohon kepada Zayn,tetapi Zayn merebut ponsel Arunika,lalu jari-jarinya juga dengan sangat cekatan menekan tombol-tombol itu,dan Zayn tiba-tiba merangkul Arunisa,mereka pun berselfie bersama,tidak hanya sebuah foto,tetapi entah itu lima atau enam buah foto yang Zayn ambil,dan semuanya sangat bagus,kemudian Zayn mengembalikan ponsel gadis yang sedang menatapnya dengan binar kebahagiaan.

"Terima kasih kak,selain tampan,kakak juga baik hati,semoga kelak kita bisa bertemu lagi ya."

"Cup"Arunika mencium pipi Zayn,spontan sekali hingga membuat Zayn terkejut,tubuhnya menjadi kaku,meski Arunika seorang gadis kecil,tetapi apa yang dilakukannya mampu membuat hati Zayn berdebar,secara,Zayn tidak pernah bergaul dengan seorang gadis sedekat ini,apalagi gadis ini berani menciumnya.Seketika pipi putihnya memerah,untung saja Arunika sedang melihat foto mereka tadi.

"Aduuh,,,kalau umi dan abi tahu,langsung dinikahin nanti..."Zayn menggelengkan kepalanya,sementara Arunika menatapnya heran.

"Kakak kenapa?"tanyannya dengan mata yang lucu,Zayn agak menjaga jarak dengan gadis didepannya ini,dadanya masih berdebar-debar,akhirnya,Zayn pura-pura tertidur,dia takut mendapat kejutan lagi.

Pesawat yang Zayn tumpangi mendarat dengan selamat,para penumpang segera turun dari pesawat dan kemudian akan menuju ke tujuan mereka masing-masing.Begitu juga dengan Zayn,dia segera meninggalkan pesawat,saat ini,dia sudah tidak melihat keberadaan Arunika lagi,tetapi Zayn senang bisa mengenal gadis itu meski hanya sebentar,lumayan menghibur perjalanannya yang sangat membosankan pada awalnya,Zayn segera meihat Danial yang sudah menjemputnya,mereka pun akhirnya segera menuju rumah orang tua angkatnya ini.

"Bagaiman perjalanan mu nak?"Danial memeluk erat Zayn,enam tahun lalu,putra angkatnya ini meninggalkannya,dan sekarang keduanya bertemu kembali.

"Alhamdulillah pa,perjalanan yang mengasyikkan,tadi aku duduk bersama seorang gadis kecil yang lucu."Zayn menceritakan hal yang sebenarnya kepada Danial,papanya ini langsung menggoda Zayn,hingga tak terasa mereka sudah sampai di rumah Danial,Zayn langsung memasuki kamarnya,mama Leen sudah tertidur,jadi Danial menyuruh Zayn langsung beristirahat saja,mereka akan bertemu besok pagi saat sarapan.

"Zayn ke kamar dulu yan pa,terima kasih untuk semuanya,dan maaf,Zayn merepotkan papa."Zayn kemudian memeluk papanya sebentar dan langsung masuk kedalam kamarnya,dia langsung melemparkan dirinya diatas kasur yang sangat empuk. Danial juga segera kembali kedalam kamarnya,dia juga langsung tidur,besok dia akan mengantar Zayn menemui seseorang.

"Kak Zayn,sampai ketemu lagi,terimakasih ya,untung ada kakak,sehingga perjalananku tdak begitu membosankan,coklat mu sangat manis dan enak,seperti yang kasih,kak Zayn juga sangat tampan dan manis."gadis kecil itu tersenyum dan memeluknya,lalu dia segera berlari dan melambaikan tangannya,semetara Zayn hanya terpaku menatap punggung kecil itu pergi menjauh sambil menarik koper kecilnya,saat tersadar,gadis itu sudah menghilang,Zayn tersenyum,dia sangat menyukai gadis ini,entah kenapa?saat berada didekatnya,Zayn merasa nyaman dan hatinya sangat bahagia.

"Sampai bertemu lagi Arunika..."Zayn pun terbangun,ternyata dia bermimpi kembali bertemu dengan gadis itu,apa dia terlalu memikirkannya ya?ahh,,sudahlah,,Zayn kemudian melihat jam sudah menunjukkan pukul empat pagi,dia pun segera mandi dan berwudhu,lalu Zayn mengerjakan sholat,sambil menunggu adzan subuh,Zayn menelepon abi dan uminya,dia memberitahu telah tiba dirumah papa Danial dengan selamat.Umi dan abinya pun merasa lega,Zayn juga sempat berbicara dengan adiknya Bikka yang kemarin tidak sempat dipamitinya karena dia masih tidur,lalu Zayn mengakhiri panggilan teleponnya saat mendengar suara adzan subuh,dia segera melakukan sholat sunah fajar dan sholat subuh setelahnya,lalu mengaji.dia selalu melakukan ini setiap harinya.

Nächstes Kapitel