webnovel

Menunggu Kehilangan Nyawanya?

Imelda dan juga Laura saling memandang satu sama lain. Mereka berdua sama-sama menaikkan kedua alis matanya. Sambil menahan senyuman di wajah mereka, kedua wanita itu melirik Vincent secara bersamaan. Akhirnya tawa mereka pecah juga, Imelda dan Laura sama-sama terkekeh geli melihat kekesalan seorang pria yang menyebut dirinya seorang supir.

"Pindah saja ke depan, Dokter Laura. Sepertinya kakakku itu sudah tidak sabar untuk duduk di sampingmu," ledek Imelda pada seorang pria yang seolah telah kehilangan senyumannya.

"Apakah kamu tak apa-apa duduk di belakang sendirian?" Laura sedikit ragu menanyakan hal itu pada teman seprofesinya yang sebentar lagi mungkin akan menjadi adik iparnya.

Seolah telah lupa mengkhawatirkan suaminya, Imelda langsung tertawa lepas mendengar pertanyaan itu. Ia berpikir jika kekasih dari kakaknya itu terlalu menganggap remeh dirinya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel