Jelas saja, Eliza sangat terkejut dengan respon Martin yang cukup kasar kepadanya. Dia tak menyangka jika seorang pria bisa menolak sebuah ciuman darinya. Setahunya, hanya Brian saja yang selalu menolaknya jika dalam keadaan sadar. Selain cukup cantik, Eliza memiliki karir yang cukup membanggakan. Hal itulah yang membuat banyak pria mendekatinya untuk menjalin hubungan dengan Eliza.
"Apakah aku terlihat sangat menjijikkan bagimu, Martin?" Eliza melontarkan pertanyaan itu dalam suara bergetar dalam pandangan yang mulai berkaca-kaca. Rasanya ... hatinya teriris tipis dengan penolakan kasar dari Martin.
"Bukan begitu, Eliza. Aku sangat menghargai kamu, jangan salah paham terhadap penolakanku!" Martin menekankan kalimat terakhir yang diucapkannya. Dia tak ingin membuat Eliza terluka karena sikapnya yang cukup kasar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com