webnovel

Sang Dewi Naga Malapetaka bagian 2

Di tempat lain

Akeno Yui Fujita kembali ke masa lalu untuk mengubah masa depan dirinya. Dia kehilangan Ibu kandungnya Yuki Fujita Akemono, dia kehilangan dirinya sendiri setelah dia bertarung dengan Sang Ayah Sang Hyang baru kelana. Dia kehilangan Ibu baptisnya Sang Dewi Naga langit utama Kahuya Akemono yume. Dia dibunuh Saudara sepupunya Ani Sakura yuki murayama. Dia menggunakan Warisan ke 3 nya kekuatan Ilahi dari Dewi Naga Malapetaka. Dia kembali ke masa lalu untuk membalas dendam Keluarganya.

"Akeno kenapa engkau melamun?" Shesomaru bertanya.

Saat ini tidak ada Akeno yui Fujita yang ada hanyalah serpihan Jiwa Sang Naga Malapetaka Binatang kiamat. Amonyesta Ryu Shinjie.

"Ah Aku baik-baik saja" Akeno berkata. Jadi Aku sudah kembali ke masa lalu.

"Dimana Aku sekarang?" Batin Akeno bertanya.

"Kemarilah duduk di pangkuanku Shesomaru yang duduk disinggasana Kaisar kegelapan.

"Apa kamu tidak takut Wanita itu datang memotong burungmu?" Tanya Yui Fujita sambil memainkan kejantanan Shesomaru dengan tangan.

"Lakukanlah Aku mengingkan anak darimu" kata Shesomaru.

"Tapi Aku tidak ingin. Yang Aku inginkan untuk ..." kata Yui Fujita. Dia mengambil pisau dibalik bajunya dia memusuk kejantanan Shesomaru.

Craasssh! Darah terciprat.

"Dasar sundal!" Seru Shesomaru.

Dia mengambil pisau dan membungnya. Tangannya mencekit leher Yui Fujita.

"Aku akan menghabisimu sebelum itu aku akan memberimu kesenangan yang tidak akan pernah kamu lupakan dalam sisa hidupmu yang lama" kata Shesomaru

"Kekh!" Suara Yui Fujita

Dia merobek baju gaun Yui Fujita dan celana dalamnya dia mengarahkan kejantannya ke lubang kesenangan Yui sebelum itu terjadi seseorag muncul di belakang Yui dan menghajar Shesomaru tepat di wajahnya

"Bam!" Tuing!

"Blaaaarr!"

Shesomaru terpental kebelakang dinding hancur lebur. Wajahnya suram dengan luka lebam di kelopak matanya. Hidungnya bocor.

"Beraninya Kamu menyentuh Isteriku!" Seru Kenji kira dengan wajah gelap. Dia sangat marah.

"Kamu tidak bisa melakukan hal itu pada Adikmu sendiri" kata Seorang Wanita berambut merah dia menatap Yui Fujita disamping Kenji kira

"Jadi kamu Ingkarnasiku dari masa depan?" Wanita itu berkata.

"Sangat disayangkan darahmu tercemar kekacauan ruang dan waktu" kata Wanita itu kembali.

"Kata-kata mu ... Siapa Kamu?" Kenji kira berkata.

"Siapa Aku ... ?" Suara wanita menggema. "Aku adalah leluhurmu" kata Sang Wanita.

"Ingatah ini kekuatan kekacauan ruang dan waktu adalah Kekuatan yang bahkan Dewa tidak miliki. Kamu akan dikutuk melalui semua keberadaan sama seperti ku menjadi salah satu makhluk pertanda kiamat." Kata Wanita itu. Dia adalah Amonyesta ryu Shinjie

"Aku akan membantumu membebaskan seluruh kekuatan kekacauan" kata Shinjie dia menyentuh dahi Akeno.

"Aku akan memberikan warisan terakhirku kepadamu, ini akan membantumu untuk melawan Naga Chaos dan Naga Cosmos. Dia bertansformasi menjadi Amonyesta dalam jiwa.

Wajahnya kembali berseri, Kenji kira menusuk jantung Akeno dengan pedang.

"Kamu buka Akeno. Siapa kamu?" Kenji Akira berkata. Pedangnya berlumuran darah.

Akeno memegang dadanya dengan kesakitan.

"Tenyata kamu dapat merasakannya, Aku memang bukan dia" kata Wanita itu.

"Wanita ini tidak berguna baik di masa kini atau di masa depan" kata Shinjie. Dia mengambil jatung Akeno dan meremasnya. Mata Akeno menjadi gelap. Akeno yui Fujita telah mati baik di masa kini atau di masa depan.

Tetapi tubuhnya masih berdiri kokoh seolah menentang takdir kematian itu sendiri.

"Apa kamu tahu yang aku suka dari keabadian?" Tanya Wanita itu.

"Dimana Akeno ku?" Kenji kira bertanya.

"Dia tidak disini"

"Kamu tidak boleh sombong karena yang abadi bisa mati jika Takdir telah menentukannya. Setiap makhluk tidak bisa lepas dari takdirnya baik dia abadi atau tidak selama dia makhluk dia akan mati. Bahkan untuk para Dewa" kata Kenji kira.

"Kamu Dewa yang bodoh tidak mengerti apa arti Keabadian" Wanita itu menggelengkan kepala.

"Wanita mu berada bersama Kaisar Dewa kegelapan. " kata Shesomaru.

"Mungkin mereka sedang ..." kata Shesomaru dia terlempar sebelum menyelesaikan kalian dia di pukul oleh Shinjie dan Kenji kira.

"Jangan mengabaikanku!" Seru Shesomaru. Dia bangun dari tempat dia tergeletak.

"Kamu jangan menjelek-jelekan wanitaku!" Seru Kenji kira.

"Pasanganku juga tidak akan melakukan dia adalah Kaisar tertinggi di seluruh alam keberadaan yang menentang Takdir salah dari Tujuh Makhluk Ilahi" kata Shinjie.

"Kita akan bertemu lagi Aku harus pergi menemui seseorag" kata Shinjie.

Shinjie pergi menggunakan portal dimensi.

Kenji kira merasakan senang akhirnya mereka pergi juga. Dia membelah lautan dengan tangannya. Dia berjalan melewati lautan itu.

Di tempat lain

"Dimana Aku?" Akeno bertanya dia melihat ruang yang gelap. Tubuhnya menggigil karena kedinginan. Dia melihat tubuhnya yang polos. Putih bersih tanpa cela.

"Kamu berada di kediamanku," kata Sosok laki-laki diatas Tahta Kaisar. Dia adalah Gelap Permana Bumi hitam Kaisar Dewa Kegelapan.

"Tidak kita akan bersenang-senang sayangku. Aku akan memberikan kamu kematian yang menyenangkan. Bahkan di saat kematianmu kamu akan berteriak karena rasa bahagia" kata Gelap permana.

"Lepaskan Aku dasar ..."! seru Akeno yui.

Bersama Kenji

"Kau tahu Akeno adalah Wanitaku Tidak ada yang boleh menyentuhnya termasuk kamu!" Kenji kira berkata dengan pandangan membunuh dari kedua matanya. Dia menghilang dari tempat itu." Kata Kenji kira menghilang dan mebghajar wajah Gelap permana bumi yang akan menyentuh Tubuh Akeno.

"Bam!" Tubuh Gelap permana terpental menabrak tembok istana.

"Arrkh!" Seru Gelap permana

Kenji kira menghadap Akeno.

"Apa kamu baik-baik saja Isteriku? Kenji kira bertanya

"Ya Sayang terimakasih telah datang menolongku" kata Akeno.

Kenji kira dan Akeno yuki Fujita saling berhadapan dengan Kaisar Dewa kegepapan Gelap Permana Bumi hitam.

Dimensi ke tiga

Dimensi ini telah musnah karena perang Tiga Naga takdir.

"Akhirnya setelah seribu tahun Aku akhirnya bebas" kata Ratu Dewi Iblis Sejati Sahashi yui.

Dia memandang Akeno Yui Fujita. Akeno yang ditatap Sahashi Yui terasa terintimidasi. Dia meningkatkan aura intimidasinya.

"Mari kita bertarung!" Sahashi meningkatkan Aura Iblis kematiannya. Sementara Akeno meningkatkan aura naganya.

"Blaaaaaarrrrrr!"

Pertarungan ke duanya menyebabkan kekacauan ruang dan waktu.

"Batas sejati Ratu Dewa Naga Pamungkas. Serangan Ratu Dewi Naga!" Seru Akeno yui

"Duaaaarrr!"

Pertarungan Entitas Tertinggi dari masing-masing Bangsa berlangsung.

Pertarungan dua Entitas ini berlangsung sengit. Serangan dan pertahanan dari satu dan lain.

Sahashi mengunaka kekuatan Iblis Jurang kegelapan abadi. Kekuatan itu menyebabkan distorsi ruang dan waktu.

"Kamu juga mempunyai kekuatan ini bukan?! Kekuatan kekacauan ruang dan waktu" kata Sahashi.

"Tunjukanlah kepada ku kekuatan sejatimu!"

"Baiklah Jika itu yang kamu inginkan percampuran Naga kekacauan dan Alamsemesta bersatu dengan kekuatan Iblis Jurang kegelapan. Membuat ledakan parsial yang menciptakan retakan dimensi membangkitkan Eksistsnsi yang telah lama di segel sejak Zaman Kuno. Makhluk pertanda Hari kiamat. Dia akhirnya bangun, dia akan memberikan tanda kepada setiap makhluk yang berjalamn di atas Dunia ini. Menandakan Yang Beriman dan yang Ingkar. Dia bernama ...."

Zaman dapat berubah manusia akan terus berganti Tetapi Aku tetap sama Keyakinanku kepadamu, kesetianku, Rasa sakit dan dedamku dan Ambisiku menghancurkan semesta tetap abadi

Amonyesta Ryu Shinjie

MuhammadFauziInsancreators' thoughts
Nächstes Kapitel